CHAPTER 104

3.2K 146 2
                                    

*SKIP*

~POV Kevin~

Penerbanganku yang cukup panjang dan melelahkan akhirnya selesai. Pesawatku akhirnya mendarat diBandar Udara, Jakarta

Aku berjalan keluar meninggalkan bandara setelah selesai mengambil koperku dari bagasi

Aku menghentikan langkahku, menatap sekitar. Dan akhirnya mataku tertuju pada 2 orang yang berdiri agak jauh disana.

Aku berjalan menghampiri mereka. Aku tersenyum menatap mereka. Perlahan kulepaskan kacamata hitamku.
"I'm come back.."kataku

Aliando langsung berlari mendekatiku dan memelukku
"Akhirnya loe sampai juga, kak.. I'm so miss you.."kata Aliando

Aku pun membalas pelukannya
"Me too.."balasku

Perlahan Aliando melepas pelukannya
"Tapi gua yakin, orang yang paling loe rindukan itu bukan gua.. tapi.."tahan Aliando sambil menoleh kebelakang menatap Mila

Aku tersenyum pelan
"Loe selalu tahu apa yang gua rasakan.."bisikku padanya

Aliando hanya tertawa pelan. Aku pun berjalan mendekati Mila
"Apa kamu tak merindukanku?"tanyaku pelan

Mila hanya menatapku. Namun, tatapannya itu tatapan yang sangat dalam.
"Hanya ingin menatapku tanpa memelukku sama sekali setelah lama tak jumpa?"godaku

Mila pun perlahan berjalan mendekatiku juga dan kemudian dia memelukku. Aku membalas pelukannya dan tersenyum.
"Aku sangat merindukanmu, Mila.. sangat merindukanmu.."bisikku sambil mencium pelan kepalanya

*SKIP*

Dimobil.

Aliando duduk dijok depan, sebelah pak Anto. Sedangkan aku dan Mila duduk dijok tengah.

"Berarti loe ketemu Sheila dong selama di Australia, kak?"tanya Aliando
"Ya.. awalnya sih gua lupa kalau keluarga om Adrian tinggal disana.. dan saat gua sampai disana pun, gua gak cari mereka sama sekali.. tapi kemudian kami ketemu di Jembatan Sydney Harbour.. tapi gua heran, siapa yang kasih tahu keberadaan gua di Australia sama dia?"tanyaku
"Yang kasih tahu kalau loe ada di Australia tuh mama.. dia kasih tahu tante Farah supaya bantu jagain loe selama disana.."jawab Aliando
"Oh.. dan loe, Ali.. loe kan yang kasih tahu alamat rumah gua ke om Adrian.."kataku
"Iya.. soalnya dia telpon ke perusahaan.. gua rasa dia mau nyari loe.. makanya gua kasih tahu.."kata Aliando
"Bukan om Adrian yang mau nyari gua.. tapi Sheila.. dia minta bantuan pada om Adrian untuk mencari tahu keberadaanku lewat perusahaan.."balasku
"Hah?! Berarti selama di Australia, dia ikuti loe kemana-mana dong?"tanya Aliando
"Iya.. kecuali ke lokasi proyek dan ke pabrik.."kataku
"Kasihan banget nasib loe, kak.."ledek Aliando

Aku menatap keluar jendela
"Awalnya gua juga merasa akan menyedihkan sekali hidup gua kalau setiap waktu dia ikuti gua.. tapi entah kenapa, seiring berjalannya waktu.. gua malah tak biasa kalau sehari saja dia tak membuat ulah disamping gua.. setiap hari, setelah selesai dari lokasi proyek atau dari pabrik, gua selalu pergi ke Jembatan Sydney Harbour untuk menunggunya.. dan kami akan pergi makan bersama, belanja atau mungkin bermain dan bercanda.. dan loe tahu, saat hari terakhir gua di Sydney, Sheila menangis dalam pelukan gua.. dia seolah tak ingin gua pulang.. dan dari sikapnya saat itu.. jelas terlihat betapa dia merindukan Jordan.. dia menyayangiku seperti dia menyayangi Jordan.. menganggapku seperti Jordan.. kakak yang selalu akan ada dan menemaninya terutama saat dia membutuhkannya.."ceritaku
"Kak Jordan? Memangnya dia kemana?"tanya Aliando
"Jordan pindah ke New York.."jawabku
"Pindah?!"kaget Aliando
"Ya.. pekerjaannyalah yang mengharuskannya pindah ke New York.. loe tahu, Sheila bilang padaku, dia sangat merindukan kakaknya, Jordan.. dia ingin sekali bisa bertemu dengannya dan memeluknya bahkan jika bisa, dia ingin memukul Jordan.. memarahinya.. mengatakan padanya bahwa Jordan jahat karena meninggalkannya dan keluarga di Sydney.."kataku
"Kasihan Sheila.. gua paham bagaimana perasaan Sheila.. kita semua tahu bagaimana kedekatan Sheila dan kak Jordan.. kak Jordan sangat menyayangi Sheila begitupun sebaliknya.. dan sekarang kak Jordan malah ada di New York.. ini pasti membuat Sheila merasa kehilangan seseorang yang sangat berharga.."kata Aliando
"Ya.. maka dari itu.. Sheila bilang, dia sangat senang dengan kedatangan gua ke Australia.. dia bilang, dia menyayangi gua sama seperti dia menyayangi Jordan.. begitupun bagiku.. aku menyayangi Sheila sama seperti aku menyayangi kalian.. loe, Kim dan Dahlia.. Sheila dan kalian sama berharganya bagiku.. dan saat gua akan balik ke Indonesia.. dia nangis.. dia sedih karena dia merasa dia akan kehilangan seseorang lagi yang berarti untuknya.. tapi kemudian gua bilang.. dia gak akan kehilangan siapapun.. gua ataupun Jordan.. selamanya kami akan tetap menyayanginya.. dan gua juga bilang kalau misalnya dia memang merindukan gua.. datanglah ke Indonesia.. karena gua bakal senang dia datang kesini.."kataku
"Gua juga sih.. gua kangen juga sama dia.."kata Aliando

Aku berbalik dan menatap Mila yang sedang menatapku. Aku tersenyum padanya. Kugenggam pelan tangannya.
"Demi kamu, aku berusaha untuk menyelesaikan tugasku agar bisa kembali ke Indonesia sebelum malam Natal.. agar aku bisa merayakan malam Natal dan hari Natal denganmu.."kataku pada Mila

Mila menatapku dan kemudian tersenyum pelan padaku. Kuletakkan kepala Mila dibahuku. Kukecup pelan keningnya. Kemudian aku menatap keluar jendela. Membiarkan kepala Mila tetap dibahuku, dan tanganku tetap menggenggam erat tangannya.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang