CHAPTER 74

3.9K 184 1
                                    

Aku shock ketika mendengar ceritanya terutama permintaannya. Aku tak tahu apakah yang dikatakannya adalah kenyataan atau hanya sebuah kebohongan lagi. Tapi aku bisa melihat dengan jelas dari matanya jika apa yang dikatakannya adalah sebuah kenyataan.

Perlahan aku berjalan mundur.
"Kenapa? Apa aku tak memiliki kesempatan itu lagi?"tanyanya pelan

~POV Mila~

Aku mendengar semuanya. Semua penjelasan Sahila tadi. Dari ceritanya terlukis jelas betapa besar dia mencintai Kevin. Seluruhnya termasuk nyawanya dipertaruhkannya hanya demi kebahagiaan Kevin saja.

Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku harus bertahan atau aku harus mundur? Tapi jika aku bertahan, apa besarnya cintaku bisa menandingi besarnya cintanya buat Kevin? Apa aku pantas tetap berdiri disamping Kevin dan mendampinginya?

Aku tak sanggup. Perlahan aku berjalan mundur, menahan dadaku yang tiba-tiba terasa sangat sesak. Sakit bagaikan tergores-gores pisau tajam. Aku langsung berlari pergi sambil menahan agar air mataku tak mengalir keluar.
'Aku mencintaimu.. tapi aku tahu, aku tak pantas mendampingimu jika dibandingkannya.. dia memiliki segalanya.. dia mengetahui segalanya dengan jelas tentangmu.. lagipula kalian selamanya akan terikat karena adanya Kenzo diantara kalian.. dan juga dia sanggup memberikan semuanya padamu.. bahkan kebahagianmu adalah pemberiannya selama ini.. semuanya karena pengorbanannya.. maaf.. maaf jika aku harus mundur, Kevin..'kataku dalam hati.

~POV Kevin~

"Non Mila..!"
Teriak seseorang disana.

Aku langsung menoleh. Kulihat ada Mila yang sedang berlari pergi meninggalkan taman.
"Mila?!"kagetku

Aku pun berniat mengejarnya. Namun, Sahila tiba-tiba menahan lenganku
"Kasih aku jawabanmu dulu, Vin.."katanya
"Nothing.. sorry, but you are late.. aku tak mungkin memberikan kesempatan itu lagi.. karena kini aku mencintai gadis lain.."jawabku dan langsung berlari pergi

*SKIP*

Aku berlari sangat cepat untuk mengejar Mila walau napasku mulai terengah-engah lagi dan dadaku mulai sesak juga.

Akhirnya perjuanganku tak sia-sia, aku melihat Mila sedang duduk dibangku taman.

Tapi tunggu. Mila nangis? Apa yang membuatnya nangis? Apa karena dia melihat semuanya tadi? Apa dia melihatku dan Sahila tadi? Apa dia salah paham?

Jika memang benar aku yang telah membuatnya nangis, berarti aku bodoh. Aku sangat bodoh. Kenapa aku bisa sampai lakuin ini padanya? Aku mencintainya tapi kenapa aku justru orang yang selalu membuatnya menangis.

Perlahan aku pun berjalan mendekati Mila. Mila belum sadar akan kehadiranku. Kupegang pelan pundaknya. Mila kaget dan langsung menoleh kearahku.

Dia menatapku dengan penuh air mata. Dia langsung berniat lari dariku, namun langsung kutahan tangannya.
"Apa yang terjadi padamu, Mila? Kenapa kamu nangis? Dan kenapa kamu ingin lari dariku?"tanyaku cemas dan panik

Mila menatapku dalam. Matanya penuh air mata. Dia langsung menepis tanganku dan kemudian berlari meninggalkanku.
"Mila..!!"teriakku keras

Aku pun ingin mengejarnya, namun tiba-tiba dadaku sakit lagi.
"Arghh..!!"teriakku menahan sakit
Aku mengabaikan rasa sakitku dan berlari lagi untuk mengejar Mila.

*SKIP*

Akhirnya aku berhasil mengejarnya. Aku menahannya untuk berlari lagi.
"Mila.. tolong.. katakan padaku... kamu kenapa?"ketusku

Dia tak menghiraukanku dan tetap ingin berlari. Tapi aku sudah tak sanggup mengejarnya lagi. Dadaku semakin sesak.

Namun, kulihat Mila belum berlari terlalu jauh, jadi kuputuskan untuk menghentikannya dengan teriakkan
"Mila.. berhenti..!!"teriakku

Dia berhenti sesaat tapi kemudian ingin berlari lagi.
"Mila.. aku bilang berhenti..!! Argghh.. Mila.. ber.. hen.. ti.."teriakku mulai lemas

Aku terkulai lemas ditanah. Tubuhku mulai lemas dan dadaku sudah semakin sesak.

~POV Mila~

Aku berbalik saat mendengar Kevin mengerang, menahan sakit. Benar dugaanku. Kevin terkulai lemas ditanah sambil memegang dadanya yang mungkin sakit.

Aku langsung berlari kearahnya. Kupegang wajahnya dengan kedua tanganku
"Kevin.. kamu kenapa?"tanyaku panik
"Gak.. aku gak apa-apa.. Argghh.. aku.. aku cuma gak mau.. aku gak.. gak mau kamu per..gi.."katanya dan kemudian Kevin pingsan dalam pelukanku
"Kevin.. Kevin..!! Kevin.. bangun.."panggilku keras
Tapi tak ada balasan apapun darinya.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang