CHAPTER 41

4.2K 200 0
                                    

*SKIP*

Mobilku akhirnya parkir didepan halaman rumah. Pembantu-pembantuku sudah berkumpul semuanya didepan pintu. Mereka berbaris rapi untuk menyambut kedatangan kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku.

Tiba-tiba, Kenzo berlari keluar.
"Opa.. oma.."teriak Kenzo keras sambil memeluk erat papa dan mama.
"Aduh.. ini cucu oma ya.. Kenzo kan? Udah besar banget ya.."kata mama sambil mencium kepala Kenzo pelan.
"Iya.. ini Kenzo.. Kenzo kangen banget sama oma, sama opa.."kata Kenzo polos
"Opa sama oma juga.."lanjut papa juga.

"Cuma opa sama oma aja nih? Om Ali?"canda Aliando
"Kangen.. Kenzo paling kangen sama om Ali dan tante Kim.. tapi juga kangen sama tante Dahlia.."kata Kenzo.

Semuanya pun memeluk Kenzo. Maklumlah, Kenzo cucu pertama dan juga keponakan pertama dan masih satu-satunya dikeluargaku, soalnya ketiga adikku kan belum berkeluarga. Semua kasih sayang pun berlimpah ke Kenzo sejak dia lahir hingga sekarang.

*SKIP*

Kami semua pun berkumpul diruang tamu, termasuk Mila. Kenzo bahkan minta supaya bisa duduk disebelah Mila
"Jadi, Kenzo panggil kak Mila dengan sebutan 'bunda' ya?"tanya Aliando pada Mila
"Iya.."jawab Mila
"Kenapa Kenzo?"tanya Kim pada Kenzo
"Soalnya bunda baik, dan juga cantik.. dan bunda sayang sama Kenzo sama seperti mama.."kata Kenzo polos
"Kenzo rindu ya sama mama?"tanya Dahlia pada Kenzo
"Iya.."kata Kenzo sedih.
"Udah.. jangan bahas soal Sahila lagi didepan Kenzo.."kata mama kesal.

Aku langsung melirik mama. Ya, mama memang menjadi benci pada Sahila setelah mama tahu aku hancur setelah Sahila pergi meninggalkanku dan Kenzo. Namanya juga seorang ibu. Dia akan ikut hancur ketika melihat anaknya hancur.

"Kevin.. mama mau bicara sebentar sama kamu.. ikut mama ke ruang keluarga bentar yuk.."ajak mama
"Ya ma.. eh, kalian semua jangan jahili Mila, oke? Kenzo jangan biarkan om sama tante-tantemu jahili bunda ya.. Mila.. bentar ya.."kataku
"Gak apa-apa kog.."balas Mila sambil tersenyum padaku
Aku berjalan mengikuti langkah mama ke ruang keluarga.

Diruang keluarga.
Aku duduk disofa, disebelah mama
"Ada apa, ma? Kenapa harus bicaranya disini? Kenapa gak didepan aja?"tanyaku
"Gak apa-apa.. disini lebih privasi.."kata mama
"Oke.. sekarang mama mau bicara apa sama Kevin?"tanyaku
"Mama mau nanya soal gadis didepan itu.. Mila.."jawab mama
"Mama mau nanya apa soal Mila?"tanyaku lagi
"Semuanya.. tapi mama mau mulai dari latar belakang dia dan keluarganya.."kata mama
"Oke.. Mila.. anak pertama dari dua bersaudara.. papanya seorang pengusaha kuliner.. mamanya ibu rumah tangga.. dia punya satu adik laki-laki, namanya Dicky.. Mila lulusan salah satu Universitas besar di Bandung dengan beasiswa karena nilainya yang luar biasa menakjubkan.. dia melamar kerja ke perusahaan Kevin beberapa waktu yang lalu sebagai sekretaris pribadiku.. dan kebetulan, sekretaris pribadi aku yang lama baru sign out jadi aku butuh sekretaris pribadi baru secepatnya karena kalau gak, semua kerjaan Kevin akan kacau.. jadwal meeting juga bisa bentrok.. maka saat Mila melamar, Kevin langsung terima, karena selain aku butuh sekretaris pribadi secepatnya, nilai kelulusannya sangat tinggi.. dan aku butuh orang seperti Mila.. Kevin butuh orang yang berpotensi seperti Mila.. dan kemudian, karena dia sering ikut Kevin meeting.. selalu bantu Kevin.. entah kenapa Kevin mulai merasa nyaman dengannya.. dan akhirnya ya, kami berteman.. dan kebetulan juga, Kenzo sangat menyayangi Mila.. jadi semuanya seperti sekarang ini.."jelasku panjang lebar pada mama
"Terus, kalau kamu merasa nyaman dengannya, apa yang kamu tunggu lagi?"tanya mama
"Maksud mama?"tanyaku balik
"Lamar dia.. jadikan dia sebagai istrimu.. bunda yang sesungguhnya untuk Kenzo.. kalau mama mendengar cerita kamu tentang dia dan melihatnya, mama yakin dia gadis yang baik.. dia pantas untuk menjadi bagian dari keluarga kita.. menggantikan posisi Sahila.."kata mama

Aku shock saat mendengar perkataan mama. Harusnya aku senang atau malah bimbang? Dan apabila kulakukan semua yang mama minta, apakah Mila akan menerimanya? Masalahnya kan Mila masih terlalu muda untuk menjadi seorang istri apalagi seorang ibu.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang