CHAPTER 27

4.5K 200 2
                                    

~POV Kevin~

Aku duduk dikursiku. Berusaha untuk berpikir jernih tentang semuanya.
"Gak.. gak.. aku tak boleh membentak Mila.. apalagi memintanya melakukan apa yang menjadi keinginanku.. itu namanya aku egois.."kataku pelan.

Aku langsung berlari keluar berniat menyusul Mila dan meminta maaf padanya.
"Mila.."panggilku keras.

Kulihat ke mejanya. Ternyata mejanya telah kosong. Yuni pun menghampiriku.
"Ada apa, pak?"tanyanya
"Yun, Mila mana?"tanyaku balik
"Mila.. dia baru pulang pak.."jawab Yuni.
"Pulang?"kagetku
"Iya pak.. kan ini udah jam 5, jam pulang kantor.. tapi tadi dia pulang sambil nangis pak.."jelasnya.
"Mila nangis?"tanyaku
"Ya pak.. apa pak Kevin memarahinya? Kesalahan apa yang Mila perbuat sehingga pak Kevin memarahinya?"tanya Yuni.

Aku diam saja dan berbalik berjalan ke ruanganku.
"Pulanglah.. ini sudah jam pulang.."kataku pada Yuni
"Tapi, pak Kevin.."
"Saya masih ada kerjaan.. mungkin hari ini saya lembur.. kamu pulang saja.."kataku
"Oh.. baik pak.."balasnya.

Aku berjalan masuk keruanganku. Aku duduk kembali dikursiku. Kurenggangkan dasiku.
"Maaf.. maaf jika aku telah membuatmu nangis.. aku hanya takut kehilanganmu.. aku hanya takut kamu mencintai orang lain.. sama seperti Sahila.."kataku pelan.

Aku pun melipatkan kedua tanganku diatas meja. Dan kemudian kututup wajahku dengan lipatan tanganku.

~POV Mila~

Di dalam taksi,
Semua pikiranku masih kacau. Hatiku juga masih bertanya-tanya. Banyak sekali pertanyaan yang muncul, membuatku semakin pusing memikirkannya.

Aku menatap keluar jendela.
'Maafkan aku.. maafkan aku, Kevin.. aku mungkin memang mencintaimu.. tapi aku juga sangat menyayangi Ricky.. dan disaat kamu memintaku untuk memilih diantara kalian, itu sulit bahkan itu mustahil untukku.. yang satu adalah orang yang aku cintai.. dan yang satunya lagi adalah orang yang paling kusayangi.. bagaimana mungkin aku bisa memilih diantara kalian?'kataku dalam hati.

Aku pun menghela napas panjang. Kuraih Iphoneku dan kutekan pesan untuk Kevin. Aku menulis sebuah pesan untuknya. Setelah selesai, aku pun menekan tombol SEND. Pesan itu pun kukirimkan ke Kevin.

~POV Kevin~

Aku masih dikantor. Kulihat jam di dinding. Jam 7 malam. Tiba-tiba, telponku berdering. Ada telpon masuk. Aku pun mengangkatnya.
"Halo?"kataku
"Papa.."balasnya
"Kenzo.. ada apa?"tanyaku pelan
"Apa papa tak pulang malam ini? Aku takut jika harus sendirian dirumah.."katanya
"Kan ada suster dan madam Susi yang menemanimu.. apa mereka sedang tak ada dirumah?"tanyaku
"Ada.. tapi aku ingin nonton kartun dengan papa.. bukan dengan suster.."jawabnya
"Baiklah.. papa pulang sekarang.. kamu tunggu saja.."kataku
"Ya.."balasnya sambil menutup telponku.

Aku pun menyimpan barang-barangku. Dan berjalan meninggalkan ruanganku menuju keparkiran.

Kulihat handphoneku ketika diparkiran. Ada pesan masuk. Dari 'Mila'. Kemudian kubuka pesannya.
'Maaf jika kedekatanku dengan Ricky membuatmu terluka.. tapi jika kamu memintaku untuk menjauhinya, itu adalah hal yang tak mungkin.. dia jauh lebih dulu menjadi bagian dari hidupku.. walau hanya sebagai sahabat ataupun seorang kakak.. tapi dia lebih mengenal banyaknya suka dan duka bersamaku daripada kamu.. jika memang kedekatan kami membuatmu merasa tak nyaman denganku, mungkin sebaiknya aku yang pergi darimu.. dan semoga kamu bisa bahagia nantinya dengan orang lain yang jauh bisa membuatmu nyaman bersamanya.. dan saat itu, aku hanya akan berdiri dikejauhan dan tersenyum bahagia ketika melihatmu bahagia..'

Aku sedikit kaget melihat pesan dari Mila.
"Gak.. gak.. itu tak boleh terjadi.. kamu tak boleh ninggalin aku.."kataku

Aku langsung masuk kemobil. Dan kemudian segera kulajukan mobilku melaju ke rumah Mila.

Diperjalanan,
"Tidak. Kamu tak boleh pergi dariku, Mila.. kamu tak boleh melakukan hal yang sama seperti yang Sahila lakukan. Kamu tahu, sulit untukku percaya pada perempuan setelah Sahila pergi dariku.. tapi tidak denganmu, Mila.. aku merasa sangat nyaman ketika bersamamu.. dan jika kamu juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Sahila, maka aku mungkin akan memilih jalan untuk mati, Mila..'kataku pelan.

TO BE CONTINUED..

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang