Mantan

1.8K 187 0
                                    

Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah karena meningkatnya persaingan dunia kerja yang semakin hari kian sengit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah karena meningkatnya persaingan dunia kerja yang semakin hari kian sengit. Aku Y/N, usiaku 21 Tahun dan aku baru saja putus kontrak dari pekerjaanku yang lama.

Banyak komentar negatif tentangku yang mengatakan jika 'lulusan SMA bisa kerja sebagai apa?'

Terkadang komentar negatif mereka menjadi motivasi untukku sendiri. Siapa bilang aku tidak mau melanjutkan pendidikanku?

Kondisi perekonomian keluargaku yang tidak mendukung untuk melanjutkan kuliah membuatku memutuskan untuk bekerja dan mencari uang, terlebih keinginan hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang tua membuatku semakin yakin untuk bekerja.

Keinginan untuk menunda kuliah selama satu tahun itu ada, tapi sampai saat ini pun aku belum bisa memenuhi keinginan tersebut. Lagi-lagi uang yang menjadi kendalanya, ditambah ayah yang meninggalkan kami dan ibuku sakit membutuhkan biaya untuk itu.

"Mbak Y/N, silahkan ikut saya," pinta wanita cantik yang menghampiriku. Sesaat aku dibuat terpana akan kecantikannya, rambut panjang yang terurai, iris matanya yang bulat berwarna cokelat, dan senyuman yang menawan. Tapi ada satu hal yang membuatku kebingungan.

Mengapa wanita secantik dia memilih menjadi seorang guru TK?

Tidak, aku tidak bermaksud untuk menyepelekan profesi seorang guru. Hanya saja dia bisa memilih pekerjaan yang lain bukan? Dengan wajah cantiknya itu dia bisa mendapatkan perkerjaan yang ia inginkan.

Senyumanku terbit kala melihat dirinya yang kembali tersenyum ke arahku. Dengan langkah hati-hati aku mulai mengikutinya menuju ruangan kepala sekolah.

Ya, aku memilih untuk melamar pekerjaan sebagai guru atas rekomendasi dari seorang teman. Aku menyukai anak-anak jadi tidak ada salahnya jika aku mengambil kesempatan itu.

Tubuhku terasa ringan saat melewati pekarangan sekolah. Hatiku ikut menghangat melihat anak-anak yang berlarian menuju jemputan mereka.

Tanpa di sadari retinaku menangkap dua anak kembar yang sedang berlarian dan saling mengejar, mereka sangat terlihat menggemaskan di mataku. Salah satu dari mereka tak sanggup lagi untuk berlari hingga dia jatuh terjerembab membuatku berlari ke arahnya.

"Hey jagoan, ayo bangun," ujarku sembari mensejajarkan tubuhku dengan tubuhnya. Kuangkat tubuh mungilnya itu agar berdiri kemudian meneliti seluruh tubuhnya sekaligus berharap tidak ada luka di sana.

"Janu! Juna!" Teriakan dari seseorang membuatku mengalihkan pandangan.

Kak Jaehyun?

Jung Jaehyun mantan pacarku dulu, benarkah itu kamu? Aku tidak menyangka jika dia akan memilih menikah di usia muda.

"Juna, Ayah kan sudah bilang jangan mengajak adikmu untuk berlarian," katanya menegur sang anak. Dia sama sekali belum menyadari keberadaanku.

"Terima kas.... Y/N?" Kedua bola matanya seakan ingin keluar saat melihatku.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang