Jadi dokter, pacar, suami, kakak ipar, kakak, selingkuhan, guru ngaji ataupun tutor? Jung Jaehyun of NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan real life sang idola. Di sini kamu yang jadi lead f...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun menghela nafasnya kasar, lagi-lagi dirinya harus dibuat sakit kepala dengan urusan kantor cabang, masalah yang cukup pelik membuat Jaehyun harus bertandang ke Semarang dan membuat dirinya harus jauh dengan sang tunangan.
Selama menjadi kekasih Y/N, tak pernah Jaehyun menjalani LDR sampai selama ini. Sudah dua bulan dirinya tinggal di Semarang dan sudah dua bulan pula dirinya belum sempat untuk menemui sang pujaan hati.
Pekerjaannya begitu menumpuk hingga membuat Jaehyun tak punya waktu untuk pulang ke Jakarta meski hanya sebentar, sebetulnya bisa saja Jaehyun melakukan itu tapi dirinya diancam oleh Y/N, percuma saja kan jika dirinya pulang ke Jakarta tapi tak bisa melihat gadis itu?
"Harus berapa lama lagi dah gua di sini Yut?" tanya Jaehyun dengan wajah pias, sejujurnya dia sudah muak berada di sana.
"Buset, sabar bossque, udah kangen berat kayaknya sama si Eneng cangtip."
"Jelas lah bego."
"Yaelah, baru dua bulan Jae, belum sampe satu tahun."
"Setahun? Yang bener aja? Bisa gila gue lama-lama. Apa gue nikahin Y/N aja dalam waktu dekat? Nggak kuat gue lama-lama gini terus. Apalagi si Taeyong-Taeyong itu, meresahkan anjir. Menurut lo, gantengan gue atau dia?"
"Lu mau jawaban jujur apa kagak?" tanya Yuta. Rasanya Jaehyun ingin menghajar Yuta detik itu juga, bisa-bisanya masih bercanda di saat situasi sedang genting seperti ini. Bagaimana jika Y/N lebih memilih bosnya itu dari pada Jaehyun?
"Mau gue potong gaji lu 50%."
"Anjir, mau makan apa gue sama bini gue. Mending lu tanya Y/N langsung aja dah."
"Goblok, yang ada gue diketawain dia, gengsi lah."
"Gede gengsi amat, ditinggal aja nanti nangis nangis. Gue kasih tahu, Taeyong itu kandidat terbesar jadi perusak hubungan elu sama Y/N, udah single, tampan, banyak duit, bosnya Y/N pula. Apa nggak kesem-sem itu tunangan lo apalagi sering ketemu. Bisa aja timbul benih-benih cinta antar keduanya, sering perjalanan bisnis juga kan?"
"Omongan lu jelek amat, inget ucapan itu do'a."
"Yaudah, balik mah balik aja ke Jakarta, ribet amat sih bos. Jarak Jakarta-Semarang masih deket."
"Justru itu, Y/N ngambek kalau gue samperin. Katanya harus selesaiin masalah di sini baru bisa nemuin dia. Anjingggg... nyebut nama dia jadi kangen banget gue. Lo nggak kangen sama bini lo apa? Balik dah kuy, nggak takut emang bini lu dicelup yang lain?"
