Guru Ngaji pt. 2

692 158 11
                                    

Jaehyun tidak pernah tahu rasanya jatuh cinta karena dirinya tidak pernah merasakan itu sebelumnya padahal usianya sudah menginjak 21 Tahun, yang ia tahu Jaehyun ingin kehadirannya dilihat oleh gadis mungil bermata cokelat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun tidak pernah tahu rasanya jatuh cinta karena dirinya tidak pernah merasakan itu sebelumnya padahal usianya sudah menginjak 21 Tahun, yang ia tahu Jaehyun ingin kehadirannya dilihat oleh gadis mungil bermata cokelat itu.

Berawal dari ia yang meminta sang kakak agar mau menolak permintaan sang ayah untuk memberikan les private kepada Y/N.

"Kenapa harus ditolak? Abi justru maksa gue buat ngajarin dia. Lo suka sama dia Jae?" tanya sang kakak penasaran.

"Bukan begitu Bang, lo itu sibuk banget ditambah lo juga udah tahu anak itu gimana kan? Dari pada bikin lo pusing karena lo juga yang nggak sabaran mending gue aja."

"Gimana? Lo bisa bilang sama Abi kalau lo menolak, biar gue yang gantiin," timpal Jaehyun lagi. Dalam hati pria berdimple itu merapalkan do'a agar sang kakak mau di ajak bekerjasama.

"Iya juga ya. Setahu gue Om Dirga cerita ke Abi tentang anaknya yang bikin sakit kepala itu kan? Yaudah nanti gue bilang ke Abi kalau lo yang gantiin karena gue sibuk."

"Nah, oke tuh" balas Jaehyun menyetujui, wajahnya berubah menjadi lebih bersemangat.

"Jangan bohong sama gue lo, suka kan sama Y/N? Inget, Nggak boleh pacaran," peringat Doyoung.





***




Y/N, gadis bermata cantik itu baru saja pulang dari kampus. Sang ibu terlihat keheranan melihat gadis itu tak se bar-bar biasanya. Dimulai dari hal kecil, seperti mengucap salam misalnya.

"Assalamualaikum Bunda, Y/N cantik pulang," ucap gadis itu dengan wajah riang, tangannya terulur untuk menyalimi sang ibu.

"Wa'alaikumsalam. Tumben kamu?"

"Tuh kan, Bunda tuh ya. Anaknya lagi dalam proses pendewasaan ya di support atuh." Sang ibu hanya menganggukan kepalanya. Dalam hati masih terlihat heran dengan sikap Y/N yang mulai berubah sedikit demi sedikit. Semoga memang Jaehyun bisa membawa Y/N ke arah yang lebih baik.

"Yaudah, siap-siap sana. Sejam lagi ngaji kan? Yang sopan Y/N sama Jaehyun, meskipun dia ramah dan baik kamu tetap harus menghormati dia sebagai guru kamu. Jangan seenaknya, pakai pakaian yang sopan jangan kayak waktu itu.... Duh malu Bunda."

"Iya Bunda, kan kemarin-kemarin aku lupa kalau Mas Jaehyun mau datang. Tenang aja Y/N pasti hormat sama calon menantu Bunda."

"Duh Bunda mual tapi tetap Bunda aminin sih, siapa yang nggak mau punya mantu modelan Jaehyun?" Keduanya terkekeh kemudian menyatukan kedua tangannya untuk bertos ria. Memang ibu dan anak tak akan jauh berbeda.

"Makan dulu sana Y/N."

"Bunda, Y/N puasa, 20 menit lagi juga Maghrib." Dilihatnya wajah sang anak, berusaha menutupi keterkejutannya. Sang ibu pun mengelus dadanya perlahan mengucapkan rasa syukur berkali-kali.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang