Sahabat Mas Pacar Pt. 2

1.1K 176 4
                                    

Aku bergegas ke rumah sakit saat mendengar kabar bahwa tunanganku kecelakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bergegas ke rumah sakit saat mendengar kabar bahwa tunanganku kecelakaan. Tidak tahu apa yang sedang terjadi padanya. Beberapa menit yang lalu seseorang mengaku bahwa dirinya seorang perawat dan memberitahu jika Mas Taeyong berada di rumah sakit saat ini.

Aku mengedarkan pandangan mencari kamar dimana tunanganku berada. Pikiranku melayang entah ke mana. Detak jantungku sudah tak karuan rasanya, aku merapalkan doa di sepanjang perjalanan, memohon agar tidak terjadi apa-apa dengannya.

Menggeser pintu pelan, aku memasuki kamar dimana Mas Taeyong dirawat. Seketika tubuhku merasakan lemas saat melihatnya terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dengan kaki yang sudah menggantung. Apa luka di kakinya terlalu parah?

"Y/N?" panggilnya dengan suara lemah seraya memperhatikanku yang sedang berdiri di ambang pintu kamar inapnya.

Tak kuasa menahan tangisan yang kutahan sejak tadi, aku berjalan cepat ke arahnya. Menubruk dada bidangnya dan menghiraukan rintihan yang keluar dari bibir tipisnya itu.

"I'm okay, dear.  jangan menangis, hum? Aku tidak suka melihatmu seperti ini," ucapnya dengan suara yang mulai teratur. Tangannya mengusap suaraiku pelan. Aku mencoba menjauhkan kepalaku dari tubuhnya.

"Lalu, bagaimana denganmu? Aku juga tidak suka melihatmu seperti ini."

"Sebegitu khawatirnyakah tunanganku ini?"

Pertanyaan macam apa itu? Kurasa di dunia ini tidak ada yang tidak khawatir jika sang tunangan mengalami kecelakaan.

"Arggh, sakit Y/N," ringisnya saat aku mencubit lengannya.

"Apakah pertanyaanmu barusan harus aku jawab? Rasanya aku benar-benar ingin mati saat mendengar kabar bahwa kamu kecelakaan dan dilarikan ke rumah sakit-"

"Ssstt, jangan bicara sembarangan," selanya cepat.

"Kamu yang memulainya," ketusku.

"Arrgh!"

"Mas, mana yang sakit?! Aku panggilkan dokter ya?" tanyaku panik.

Dia merintih kesakitan dan memegang kepalanya. Ada air menggenang dipelupuk matanya di saat dirinya sedang menahan rasa sakit.

"Tahan sedikit ya Mas," pintaku pilu.

Aku menekan tombol yang ada di dekat kepala ranjang Mas Taeyong.  Namun, belum ada satupun dokter ataupun perawat yang menghampiri kami.

"Mas, aku mohon bertahan. Aku carikan dokter sebentar." Aku memegang kedua pipinya membiarkan manik mata kami bertemu sesaat, kedua matanya memerah membuat air mataku semakin berjatuhan. Mas Taeyong yang selalu aku lihat sedingin dan segarang biasanya bisa sampai selemah ini.

"Sebentar, janji tetap bersamaku, ya?"

Tangannya terulur untuk menahan tanganku agar tetap bersamanya. "Mas, aku hanya sebentar."

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang