Bodyguard

1.6K 178 0
                                    

"Papa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa!"

"Mulai berani ya kamu dengan Papa? Seperti ini caranya kamu berbakti kepada orang tua? Papa melakukan ini juga untuk kebaikanmu, Y/N. Papa dan Mama tidak selalu ada di dekatmu, jadi apa salahnya Papa mempekerjakan seseorang untuk menjaga kamu."

Aku tidak bermaksud untuk melakukan itu, berteriak di depan papa pun aku tak pernah. Hanya kali ini, menurutku papa sungguh keterlaluan. Untuk apa mempekerjakan seseorang sebagai bodyguard jika kekasihku sendiri masih bisa menjagaku?

"Bukan seperti itu, Pah," kataku menjelaskan. "Bukannya itu terlalu berlebihan kalau Papa mempekerjakan seseorang untuk menjagaku? Lagipula aku tidak sendiri di rumah. Ada Bu Lili dan Pak Hendra yang siap sedia menemaniku, ada Mas Abima yang selalu ada untukku."

"Kamu masih berhubungan dengan dia?!" Nada bicara Papa mulai meninggi, ini bukan hal yang baru untukku. Sejak aku berhubungan dengan Mas Abima, Papa tidak pernah merestui hubungan kami dengan alasan yang tidak jelas.

"Apa aku harus mengikuti kemauan Papa? Sedangkan aku sendiri tidak tahu alasannya mengapa Papa tidak menyukai Mas Abim. Pah, Y/N sudah dewasa dan tahu mana yang terbaik untuk Y/N. Selama Papa dan Mama tidak ada di dekatku, Mas Abim yang selalu menjagaku."

"Y/N jaga bicaramu." Atensiku teralih ke arah Mama yang sedang menatapku dengan teduhnya. Aku tahu Mah, tapi kali ini aku tidak bisa menuruti kemauan Papa. Apa kata teman-temanku nanti jika sebesar ini aku masih membutuhkan seseorang yang menjagaku 24 jam. Aku bukan anak kecil lagi.

"Y/N tidak meminta apapun dari Mama dan Papa, bahkan Y/N tidak pernah mengeluh jika Y/N kesepian dan merindukan kalian. Y/N terima kalian sibuk bekerja, mencari uang untuk membahagiakan keluarga kita yang Y/N sendiri pun tidak meminta itu. Y/N lebih menyukai keluarga kita melakukan hal yang biasa seperti keluarga lain pada umumnya. Berkumpul di akhir pekan misalnya, tapi apa yang Y/N terima? Mama dan Papa selalu sibuk dengan dunia kalian sendiri tanpa memikirkan bagaimana perasaanku. Aku butuh sosok seorang ayah, aku butuh sosok seorang ibu yang justru aku dapatkan dari orang lain sejak kecil. Bisakah kalian mengerti posisiku?"

Dengan luka yang aku dapatkan, aku berjalan gontai ke arah kamar. Maaf jika aku keterlalun, tapi aku sudah tidak bisa menahannya lagi.

Aku benci ketika orang tuaku sibuk dengan kegiatannya, terlebih sejak aku menginjak sekolah dasar. Mereka memang memenuhi kebutuhan finansialku tapi kebutuhanku yang lain? Mereka tidak mempedulikannya.

Jadwal untuk pulang ke rumah dan mengunjungiku pun tidak teratur, aku tidak mengharapkan mereka pulang ke rumah karena aku tahu, mereka akan memaksaku untuk melakukan ini dan itu, contohnya untuk menjauhi kekasihku sendiri.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang