Teman Abang Pt. 3

765 99 0
                                    

Hujan turun dengan derasnya beserta derasnya air mata yang ikut mengalir menjatuhi pipiku, aku menangis dalam diam, membiarkan hujan membasahi tubuhku, sepertinya mereka juga merasakan rasa sakit yang aku rasakan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan turun dengan derasnya beserta derasnya air mata yang ikut mengalir menjatuhi pipiku, aku menangis dalam diam, membiarkan hujan membasahi tubuhku, sepertinya mereka juga merasakan rasa sakit yang aku rasakan saat ini. Dia, orang yang kutunggu tidak datang.

Kak Jaehyun tidak menemuiku, dengan begitu dia melepasku begitu saja kan? Awalnya aku tak percaya, pria yang kuanggap baik dan bertanggung jawab nyatanya sama saja dengan pria kebanyakan. Apa memang dari awal hanya aku yang mencintainya?

"Y/N, ngapain hujan-hujanan?"

"Aro?"

Dua bulan berlalu, aku tak pernah bertemu dengan Kak Jaehyun, berpapasan dengannya pun tidak. Salahkah jika aku masih berharap padanya?

Shotaro memintaku untuk melupakan Kak Jaehyun, dia menganggap bahwa aku dan Kak Jaehyun memang tidak berjodoh.

Semenjak aku menjadi tunangan Mas Yiraga, ada perubahan sikap yang berbeda pada Bang Yuta, dia tidak pernah lagi memarahiku atau mengekangku, dia memberikan kepercayaan penuh kepada Mas Yiraga. Atau mungkin dia berubah karena aku yang sudah tak berhubungan dengan Kak Jaehyun lagi?

Akupun tak tahu, apakah kami masih terikat menjadi sepasang kekasih atau tidak, karena baik dariku dan juga Kak Jaehyun tak ada kalimat putus sekalipun yang terlontar dari bibir kami.

Bulan depan akan dilangsungkan pernikahanku dengan Mas Yiraga, tentunya secara tertutup dan hanya dihadiri orang terdekat, lagipula aku tidak memiliki teman dekat yang lainnya kecuali Kak Jaehyun.

Menyebut namanya membuatku semakin merindukannya, ah. Kebetulan sekali. Mengapa aku bisa berpapasan dengannya? Aku mengamati Kak Jaehyun yang belum menyadari akan berpapasan denganku, tunggu. Seorang wanita sedang mengaitkan lengannya pada lengan Kak Jaehyun.

Kekasih barunya kah?

Sakit hati?

Tentu.

Belum ada kalimat putus antara kami tapi dia sudah berani menggandeng wanita lain? Lalu bagaimana dengan aku? Apa aku berhak marah saat aku sendiri lebih menyakiti hatinya?

Hey, ayolah aku sudah bertunangan dan mari berdamai dengan masa lalu, meskipun aku sama sekali tak mencintai tunanganku sendiri, akupun tidak tahu apa Mas Yiraga mencintaiku? Tak ada kalimat pengakuan cinta yang dia lontarkan selama ini kepadaku.

Tubuh tegapnya seketika menegang saat melihatku, kami saling bertatapan, matanya yang teduh saat tiap kali menatapku membuatku terhipnotis. Ingin sekali rasanya aku menubruk dada bidangnya dan memberitahu kepadanya bahwa aku sangat merindukannya, aku sudah melupakan kejadian itu, melupakan rasa sakit yang dia berikan untukku di masa lalu.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang