Penyiar Radio (Campus)

996 135 2
                                    

Kata orang, Banyak radio kampus atau radio komunitas mahasiswa gagal, mandeg, atau tidak mampu merebut simpati target audiensnya karena mismanajemen akan radio kampus bahkan ada radio campus yang kekurangan kru ataupun penyiar padahal kampus neger...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata orang, Banyak radio kampus atau radio komunitas mahasiswa gagal, mandeg, atau tidak mampu merebut simpati target audiensnya karena mismanajemen akan radio kampus bahkan ada radio campus yang kekurangan kru ataupun penyiar padahal kampus negeri yang notabennya mahasiswanya sampai ribuan. Sungguh aneh dan lebih anehnya lagi terjadi di kampus gue.

Pada dasarnya, karakteristik radio campus beda dengan radio publik atau komersil. Karenanya, radio kampus harus dikelola secara berbeda dengan lembaga penyiaran lainnya, cukup terlihat sulit apalagi bersifat Independen dan nonprofit. Sumber dana opersional berasal dari kantong mahasiswa sendiri, iuran pendengar, atau donatur/lembaga akademis itupun kalau ada yang mau menjadi donatur.

Ditambah penyiar merasa kesulitan karena target pasar adalah mahasiswa di kampus itu sendiri, tahu bagaimana sulitnya mahasiswa malas mendengarkan kecuali dengan music, memang benar kenyataannya music adalah pemersatu bangsa hingga setahun menjadi penyiar membuatku merasa lelah dan ingin menyerah.

"Anak baru mundur lagi?" tanya Mbak Joana kepada gue tentunya, meskipun gadis itu tidak melirik gue sama sekali karena hanya ada kita berdua di ruang siaran yang bisa dibilang cukup sempit. Kapan ruangan sempit ini di renovasi?

"Iya Mbak, agaknya dia nyerah karena sulit buat mencari pendengar. Gue mengakui itu sih, tahu sendiri gimana malasnya anak-anak buat mendengar apalagi membaca. Perpus kita aja bisa dihitung berapa mahasiswa yang ada di sana."

"Curhat Mbaknya, tapi bersyukur kamu. Masih ada pendengar setia yang minta salamin dan nanyain kapan kamu siaran lagi."

"Karena Nita mundur, otomatis gue yang gantiin. Emangnya siapa lagi yang gantiin kekosongan?"

"Tenang aja, kamu fokus ngejar SKS aja. Mau 3.5 tahun kan lulus. Aku ada kandidat baru, cowok dan Announcing Skill udah di atas rata-rata karena dia punya pengalaman juga jadi penyiar di 127 FM."

Setidaknya gue bisa bernafas lega, tugas gue lagi banyak-banyaknya. Sedangkan manajer Radio meminta jangan sampai kosong.

"Megang apa dia? 127 FM bukannya banyak programnya?"

"Jerit malam."

"Hah? Yang benar aja Mbak, masa iya di kampus ngebahas gituan?"

Sontak bulu kuduk gue meremang, kampus kita ini terkenal dengan keangkerannya. Terkadang gue pulang setelah magrib pun ada saja penunggu yang iseng mengajak bermain.

"Emang itu tujuan aku, udah di ACC kok sama Pak manajer. Jadwalnya setiap hari Kamis jam empat sore. Biar nggak pusing, kamu megang Curos aja di hari Senin."

"Yaudah deh, gimana baiknya aja."

"Aku ada kepikiran buat bikin program baru K-Wave, menurut kamu gimana?"

"Terus siapa yang jadi penyiarnya Mbak?"

"Gampang itu sih, kita bisa undang bintang tamu anak K-Pop di sini. Minta Jaehyun yang jadi host."

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang