Abang

1K 109 12
                                    

"Y/N, gue suka sama lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Y/N, gue suka sama lo."

Gue memukul kepala pria bernama Jung Jaehyun dengan kamus tebal yang gue bawa tadi.

"Sakit babi."

"Elo juga dah ngadi-ngadi, dikata gue incest apa. Gue tahu gue jomblo sejak lahir tapi bukan elo juga yang gue embat malih. Lagian gue jomblo juga karena lo yang selalu ganggu kehidupan asmara gue," jelasku menahan emosi.

"Umur lo berapa sih?" tanyanya yang gue nggak tahu akan ke mana ujung percakapan ini.

"Gue sama lo cuma beda tiga tahun doang ya Bang," sahutku.

"Oh, berarti sembilan belas tahun ya sekarang? Belum boleh pacaran. Makanya gue ngelarang cowok-cowok deket sama lo. Lo tuh gampangan, gampang banget jatuh cinta sama cowok makanya gue harus ekstra ngejagainnya."

"Terserah elo aja dah, lagian sok tahu amat sama hidup gue." Gue memilih untuk menjauh dari lapangan basket, sejujurnya malas juga menghampiri Bang Jaehyun tapi karena seseorang gue mau melakukan itu.

Lee Jeno, teman satu tim Bang Jaehyun. Dia sangat menggemaskan, lucu saat terlihat tersenyum, matanya seakan tak terlihat membuat gue semakin gemas. Apakah gue mencintainya? Jawabannya tidak.

Sepertinya gue hanya mengagumi sosok Lee Jeno, lagi pula gue tahu kalau anak itu merupakan brandal kampus. Jeno kerap kali mengikuti balapan liar, gue tahu itu karena gue sering ikut mendampingi Bang Jaehyun saat dia ikut balapan dan kalian tahu apa yang menjadi taruhannya?

Taruhannya adalah gue, makanya gue dipaksa ikut ke mana pun dia akan balapan.

"Bang, jadi kan?" Seketika langkah kaki gue tertahan mendengar Jeno berbicara, gue mencari tempat untuk bersembunyi, bersiap menguping pembicaraan mereka.

"Jadi, nanti gue bawa Y/N."

Hah? Gue lagi yang jadi taruhan kali ini? Gue itu adeknya bukan sih? Kenapa seenak jidat dia mempertaruhkan adeknya buat orang lain.

"Yow, ingat ya sama janji lo. Kalau gue menang berarti gue bisa pacarin Y/N."

Kedua mata gue melebar, tangan gue mengepal kuat hendak menghampiri mereka tapi ditahan oleh Kak Ten. "Sssstt. Dengerin aja dulu," katanya santai. Iya sih benar juga.

"Silahkan bermimpi karena gua nggak akan ngebiarin itu terjadi, nggak akan gua biarin Y/N deket sama cowok brandalan kayak lo Jen."

"Oke, liat aja nanti."

Gue menghela nafas pelan, keduanya sudah tak terlihat lagi, mereka sudah pergi dari sana. "Gila, Abang gua gila," umpat gue kesal.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang