Jadi dokter, pacar, suami, kakak ipar, kakak, selingkuhan, guru ngaji ataupun tutor? Jung Jaehyun of NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan real life sang idola. Di sini kamu yang jadi lead f...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bertengkar dengan sang kakak yang hanya berjarak satu tahun menjadi makanan sehari-hari gadis bernama Yourname. Seperti sekarang ini, bagaimana gadis itu tidak kesal dengan sang kakak? Y/N yang terlambat ke kampus meminta Doyoung untuk mengantarkannya, namun di tolak mentah-mentah oleh Doyoung hanya karena sebuah film kartun.
"Mas, tolongin kenapa." ujar gadis itu dengan wajah memelas agar hati sang kakak luluh.
"Nggak, naik go-Jaek aja sana. Biasanya juga pesen go-jaek kan? Jangan manja. Nggak usah ganggu waktu gue."
"Ya Allah kalau nggak telat juga aku nggak minta tolong sama Mas deh." Dalam hati gadis itu sudah mengumpat. Rasanya sungguh menyesal memiliki kakak seperti Doyoung. Jika bisa, dia akan meminta sang mama untuk memasukkan Doyoung ke dalam perut mamanya lagi.
Mengapa dirinya tidak ditakdirkan untuk menjadi adik dari seorang Jung Jaehyun? Tapi tunggu dulu, jika dirinya menjadi adik dari Jaehyun berarti Y/N tidak boleh menyukai Jaehyun kan?
"Siapa suruh bangun kesiangan. Abis begadang marathon drama kan lo? mending berangkat deh makin tambah telat lo nanti," ujar sang kakak memberi saran sekaligus mengusir.
"Terus gue naik apa ke kampusnya bege!" pekik gadis itu dalam hati, mana berani dirinya mengatai Doyoung di depan Doyoung langsung.
Kalau sudah begini, Y/N menyesal saat dirinya menolak sang ayah yang ingin membelikannya sepeda motor. "Nyesel gue," gumamnya pelan.
"Aku bayar deh Mas, nggak gratis."
"Berani bayar berapa lo?" Baru kali ini Doyoung menatap adiknya selama percakapan tadi, biasanya Doyoung memang tak akan mau diganggu saat kartun kesukaannya sedang tayang.
"Seratus ribu," balasnya. Tak apa jika selembar merahan uang jajan miliknya melayang, yang terpenting adalah dia bisa mengikuti mata kuliah dosen yang terkenal killer itu.
"Naik go-jaek aja sono."
Alah sia Doy!
Kali ini Y/N menyerah, sudah tidak dapat dirayu lagi karena Doyoung tetap akan pada pendiriannya. Y/N kebingungan, berapa sih upah yang Doyoung minta? Uang seratus ribu untuk mengantar Y/N ke kampus pun lebih dari cukup, biasanya jika naik go-jaek gadis itu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar tiga puluh ribu rupiah berikut dengan tips.
Pada akhirnya Y/N memilih untuk memesan go-jaek. Jika tahu jadinya seperti ini tak akan perlu mengeluarkan waktu dan tenaga untuk berdebat dengan Doyoung kan? Seharusnya Y/N memesan go-jaek sejak tadi. Gadis itu meraih ponsel-nya yang ada di tas guna membuka aplikasi go-Jaek tentu saja seraya menggerutu. "Tau gini mending punya pacar, seenggaknya ada yang anter-jemput."
"Heh, nggak ada. Lo nggak gue ijinin pacaran." Gadis itu pun menoleh ke arah sang kakak dengan raut wajah merengut.
"Kenapa sih? Aku udah semester empat, masa masih nggak dibolehin pacaran."
