Calon Imam

947 111 0
                                    

Matahari pagi masih malu-malu untuk terbit dari ufuk timur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari pagi masih malu-malu untuk terbit dari ufuk timur. Sinarnya belum terasa panas dengan warna yang sungguh indah yakni merah tembaga. Warna yang sangat disukai gadis bernama lengkap Your Name.

Sementara embun di dedaunan tampak begitu indah saat sinar matahari menerpa mereka, memancarkan kilauan yang begitu memukau. Y/N menghirup udara yang begitu menenangkan baginya.

Gadis pemalu itu berjalan pelan di area kantor dengan senyum yang menawan, ia memilih untuk berangkat lebih pagi dari rumah. Sudah menjadi hal yang biasa, bukan karena tak suka jika bertemu banyak orang melainkan ia yang tak mudah untuk bergaul.

Bekerja di perusahaan ternama yang bergerak di bidang fashion dan terletak di salah satu ibu kota membuatnya semakin semangat dalam menjalankan rutinitasnya setiap hari. Ia sangat bersyukur dengan apa yang dirinya raih, meskipun tak mudah untuk di dapatkan.

Memutuskan untuk merantau dan jauh dari kedua orang tua membuat Y/N menjadi lebih mandiri. Ini adalah tahun ke lima dirinya menempati rumah minimalis yang dibeli dengan cicilan tiap bulannya. Merasakan hiruk pikuknya suasana ibu kota, bertemu sapa dengan keramaian jalanan tiap hari dan hebatnya gadis itu tak pernah mengeluh.

Pada awalnya, sang ayah tidak mengijinkan anak satu-satunya itu untuk merantau. Namun, Y/N bersikeras dan menunjukkan kepada sang ayah bahwa dirinya mampu dan mempunyai keinginan untuk menggapai cita-citanya.

Di sinilah dia sekarang, terduduk manis di kursi kerjanya. Ia sangat mencintai pekerjaannya itu.

Sedang asyiknya berkutat dengan pensil dan kertas, Y/N dibuat terkejut dengan kehadiran rekan kerjanya yang bernama Joana. Joana merupakan rekan kerja satu Divisinya, gadis bertubuh mungil itu di mutasi dari kantor cabang sejak sebulan yang lalu.

"Astagfirullah, ngagetin aku aja kamu Jo. Kapan kamu sampai?"

Joana tersenyum, kemudian matanya melirik ke arah kertas yang ada di meja Y/N. "Baru lagi?"

Mengangguk mengiyakan, gadis berlesung pipi itu tersenyum tipis. "Hmm. Pak Doyoung minta dibuatin yang baru. Buat edisi akhir pekan katanya," ujar Y/N.

Joana menoleh ke arah pintu ruangan kepala Divisinya yang masih tertutup. Ia berpikir jika sang atasan yang terkesan dingin itu belum tiba di kantor jadi tidak ada salahnya berinsiatif mengajak rekan kerjanya untuk sarapan bersama terlebih ini baru pukul tujuh pagi. "Udah sarapan?"

"Hum? Aku InsyaAllah puasa hari ini."

"Lagi?" tanya Joana tak percaya. Y/N hanya tersenyum. Perbedaan keyakinan dari keduanya
membuatnya sedikit memahami sikap Joana barusan.

"Iya, hari ini aku puasa Kamis, yang kemarin puasa qadha," jelas wanita cantik berhijab itu. Meskipun tak mengerti Joana mengangguk paham.

"Oh, sorry. Yaudah aku ke kantin dulu ya Mbak."

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang