Mafia

1.5K 200 0
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laki-laki itu menatap istrinya yang sedang berdiri di sebrang jalan, tangannya sibuk mengelus mengusap perutnya yang kian membuncit. Y/N melambaikan tangannya kepada Jaehyun dari arah kejauhan dengan senyum yang mengembang. Entahlah tiba-tiba Y/N menginginkan untuk naik bus di sore hari, bahkan mereka berjanji untuk bertemu di halte karena Y/N melarang Jaehyun untuk menjemputnya.

Belum sempat menyebrangi jalan sebuah mobil berhenti tepat di depan Y/N, membawa wanita itu untuk memasuki mobil secara paksa. Y/N tak mengenali orang yang sedang membekap dirinya dengan kain putih, netranya menangkap Jaehyun yang berlari ke arahnya dan meneriaki namanya sebelum kesadarannya menghilang.

Jaehyun meremas rambutnya frustasi, bagaimana bisa dia begitu bodoh membiarkan istrinya diculik? Dengan cekatan ia merogoh ponselnya dan menghubungi salah satu kaki tangannya.

"Lacak nopol B 1234 LTY, istri saya diculik. Gerakan yang lain untuk datang ke markas. Cepat!" bentak Jaehyun diakhir kalimatnya kemudian mematikan sambungan telepon secara sepihak. Dia tidak tahu siapa dalang dibalik penculikan itu karena begitu banyak musuh yang menginginkan dirinya mati.

"Arrghh! Sialan!"

"Chan... gue butuh bantuan lo. Y/N diculik," ujarnya disambungan telepon dengan kaki tangannya yang lain. Napasnya memburu, Jaehyun tak akan bisa memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu dengan Y/N dan juga calon anaknya.

"Boss.. bagaimana bisa?"

"Kejadiannya terlalu cepat dan gue nggak bisa mengejar mobil itu. Gue udah minta Ten untuk lacak mobil itu. Cepat ke markas, gue yakin salah satu dari mereka balas dendam sama gue dan sengaja menculik istri gue."

"Boss, lo nggak lagi sendirian kan? Menjauh dari sana. Gue yakin orang suruhan mereka masih ada di sana."

"Sialan! Gue bakal habisin mereka." Kilatan amarah Jaehyun memuncak. Dia berjanji akan menghabisi mereka yang berani melukai istrinya.

"Tenang boss. Bergerak, gue takut mereka nyusun rencana lain."


***


Matanya terbuka secara perlahan, wanita itu menatap langit-langit kamar. Ia mengedarkan pandangan melihat seisi kamar yang berukuran 3m x 3m bernuansa putih itu. "Di mana aku?"

Kepalanya berdenyut nyeri, dengan tubuh yang lemas, Y/N berjalan gontai ke arah pintu yang tertutup, "Dikunci?"

"Tolong.... Tolong...." teriaknya meminta pertolongan, tubuhnya semakin lemas. Kepalanya semakin sakit dan perutnya terasa sangat nyeri. Y/N mengusap perutnya pelan. "Sayang... bertahan ya, Mama mohon."

Wanita itu tak kunjung mendapatkan pertolongan bahkan suaranya pun mulai melemah, napasnya tersengal, dia sungguh lelah dan memilih untuk kembali duduk di atas ranjang. Meneliti setiap sudut, tidak menemukan tasnya dan tidak ada clue apapun di sana.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang