Arsitek pt. 2

978 184 5
                                    

Bagi seorang Jung Jaehyun dirinya dan juga Y/N adalah partner kerja, hubungan mereka hanya sebatas itu tidak akan bisa lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi seorang Jung Jaehyun dirinya dan juga Y/N adalah partner kerja, hubungan mereka hanya sebatas itu tidak akan bisa lebih. Berbanding terbalik dengan apa yang Y/N rasakan, kali ini Y/N melibatkan perasaannya berbeda dengan Jaehyun yang bersikap profesional.

Sepulang bekerja beberapa hari yang lalu Y/N merasa dilema terkait taruhannya dengan Jaehyun, terlebih sang ayah yang tidak ingin membantunya membuat Y/N semakin berpikir, haruskah ia mematikan rasa cintanya untuk Jaehyun sebelum rasa itu semakin mendalam?

"Pah?"

"Hum.. Kali ini apa lagi yang ingin kamu pinta dari Papa, Kak?"

"Bisa bantu aku untuk bujuk client Papa supaya memilih saran dari aku kemarin?"

"Kenapa harus? Apa yang lagi kalian perebutkan? Kak, kamu itu magang di kantor Papa, harusnya kamu mengambil ilmu dan pengalaman dari Jaehyun. Papa paling nggak suka kalau kamu melibatkan perasaan suka kamu dalam urusan kantor. Papa cuma nggak mau anak gadis papa tersakiti. Kamu sadar dia sudah bertunangan kan? Bersikaplah profesional Y/N. Kamu sudah dewasa bukan seperti anak kecil yang harus Papa tuntun selalu."

Mengingat kejadian saat berbincang dengan ayahnya tempo hari membuat Y/N semakin panas, dia sudah dewasa tapi kenapa ayahnya selalu menganggapnya seperti anak kecil, ditambah jika sang ayah sudah menyebut Y/N dengan namanya berarti sang ayah sedang tidak main-main untuk menegurnya.

Jaehyun terkejut saat Y/N menutup bukunya dengan kasar. "Kenapa kamu?" tanya Jaehyun keheranan.

Y/N menoleh ke arah Jaehyun sejenak dengan wajah datar. "Semua karena elo ya Jung! Dasar sok ganteng!" makinya dalam hati.

Hening, tak ada sahutan dari Y/N membuat Jaehyun semakin penasaran, ada apa dengan gadis itu? Tak seperti biasanya yang setiap hari selalu merecoki Jaehyun. Ada saja tingkah Y/N untuk mencari perhatian Jaehyun.

"Kamu udah sarapan?" tanya Jaehyun lembut, entah sebuah basa-basi belaka atau justru berniat untuk menyindir Y/N.

"Nggak usah sok perhatian deh Mas," sahut Y/N.

Jika memang Jaehyun tidak menyukai Y/N harusnya dia tidak peduli dengan Y/N. Y/N lebih menyukai Jaehyun yang bersikap acuh padanya. Dia memutuskan untuk melupakan perasaannya pada Jaehyun setelah berpikir beberapa hari, berkecamuk dengan pikiran dan hatinya.

Ada satu hal lagi yang membuatnya semakin mantap untuk mematikan perasaannya itu. Ucapan dari sang sahabat sangat membuka pikirannya. "Apa yang lo perjuangin tapi itu bukan hak lo nggak akan sepenuhnya jadi milik lo Y/N."  Y/N sangat mengerti dengan kalimat itu.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang