Pegawai Minimarket

679 135 2
                                        

Menjadi kepala keluarga membuat Jaehyun harus lebih ekstra bekerja ditambah hanya dirinyalah yang bisa mencari uang untuk saat ini, adik kecilnya masih terlalu kecil untuk bekerja part time

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi kepala keluarga membuat Jaehyun harus lebih ekstra bekerja ditambah hanya dirinyalah yang bisa mencari uang untuk saat ini, adik kecilnya masih terlalu kecil untuk bekerja part time.

"Jae, lu bisa gantiin shift gue nggak besok?"

"Ngambil longshift maksud lu?" tanya Jaehyun memastikan, Ten mengangguk mengiyakan. Jaehyun pribadi bisa-bisa saja karena kebetulan dirinya tak ada jadwal kuliah untuk besok.

"Bisa aja sih gua, tapi lu yang ngomong sama Bang Johnny ya?"

"Oke sip, gampang. Thanks ya Jae. Gue balik duluan kalau gitu. Cewek gue udah nungguin."

"Pacaran mulu lu," sahut Jaehyun. Yang diejek pun hanya terkekeh pelan.

"Makanya cari pacar jangan kelamaan jomblo. Lo tahu anjing sebelah rumah gue betah ngejomblo hidupnya nggak lama," sindir Teandra.

"Sialan..."

Jaehyun bukannya tidak ingin memiliki kekasih tapi menurutnya memiliki kekasih untuk saat ini hanya akan membuatnya sakit kepala.

Dia tidak memiliki dana lebih untuk ke arah sana. Memiliki kekasih berarti Jaehyun harus siap sedia memiliki uang lebih yang akan dialokasikan untuk 'pengeluaran biaya pacaran' dibanding dirinya harus mengeluarkan budget untuk itu lebih baik Jaehyun tabung untuk membiayai kuliahnya dan juga biaya sekolah sang adik.

"Woy Ten!"

Bukan hanya Ten yang menoleh ke arah sumber suara yang meneriaki namanya, atensi Jaehyun pun teralih ke sumber suara tersebut.

Sudah setahun lamanya dia bekerja di tempat ini tidak pernah dia bertemu dengan seorang wanita yang begitu cantik di matanya. Rasanya kedua manik mata Jaehyun hanya ingin melihat gadis itu terus.

"Gue itu kakak tingkat lu ya, kagak ada sopan-sopannya emang," tegur Ten kepada pemilik senyum manis itu.

"Lah, gila hormat lo. Elo kan pacarnya si Elle ngapain amat gue manggil elo kakak."

"Bocah mulut sampis emang."

"Eh, Masnya pegawai baru ya?" tanya Y/N kepada Jaehyun, karena selama dia berbelanja di minimarket tersebut tidak pernah dirinya bertemu dengan Jaehyun.

Jaehyun hanya tersenyum menampilkan lesung pipinya, membuat semburat merah tercetak jelas pada wajah Y/N. Astaga ganteng banget, pekik Y/N dalam hati kegirangan. Dia harus sering-sering kembali ke toko ini.

"Elu kagak tahu dia kakak tingkat lu?" tanya Ten tak habis pikir, melihat reaksi Jaehyun sepertinya pria itu sama saja dengan Y/N.

"Kacau emang elu berdua. Kalian itu satu kampus dah masa iya nggak saling tahu, kampus kita seluas apa sih sampe nggak kenal satu sama lain," sambung Ten.

"Berisik, udah sana balik."

"Emang iya ya? Waduh. Maaf Mas saya nggak tahu."

"Ama Jaehyun aje lu sopan. Ama gue kagak."

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang