"Kamu tahu jam berapa saat ini?" tanya sang atasan.
Tanpa melihat jam, Y/N pun sudah tahu pukul berapa saat ini. "Iya Pak."
"Lalu kenapa kamu baru kembali ke kantor jam segini? Bahkan kamu nggak ijin ke saya kalau mau keluar kantor."
"Maaf Pak, saya tahu saya lalai. Tapi, saya ada keperluan lain yang nggak bisa saya tunda," jelasnya takut-takut. Seketika bulu kuduknya meremang, suasana diruangan ini lebih seram dari pada rumah hantu yang Y/N takuti sejak kecil.
"Kenapa kamu nggak ijin?" Pertanyaan yang sangat Y/N hindari. Dia bingung harus bagaimana menjelaskannya.
"Ya Allah, aku harus jawab apa? Kalau jujur nggak mungkin. Apa aku harus berbohong?" batinnya sedang berkecamuk. Ia tahu jika harusnya tak mencampurkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan.
"Maaf Pak, saya kira saya cuma butuh waktu kisaran sejam nyatanya kondisinya nggak memungkinkan," jujur Y/N, jarak kantor dengan apartemen Jaehyun jika menggunakan kendaraan beroda dua cukup memakan waktu sekitar tiga puluh menit dan Y/N sudah berdiskusi dengan Joana dan keluar kantor sejak pukul sebelas lewat tiga puluh menit dengan bantuan temannya itu.
"Lalu ke mana kamu pergi?"
"Saya rasa itu privasi saya , Pak. Kalau Bapak ingin memberikan saya sanksi saya terima pak karena ini merupakan kelalaian saya," jawab gadis itu tanpa keraguan.
Doyoung memandang wajah Y/N, ia memang tidak suka ikut campur tapi kali ini ia merasa bahwa Y/N sudah cukup keterlaluan, tak menganggapnya sebagai atasan atau bagaimana?
"Kembali ke meja kamu. Ikut perjalanan dinas besok, saya ingin kamu menjelaskan draft yang kamu buat kemarin untuk edisi akhir pekan. Jangan ulangi lagi."
"Baik Pak. Terima kasih. Saya permisi."
Bernafas lega, tentu saja. Y/N tak menyangka jika Doyoung tak memberikan sanksi apapun atau setidaknya memarahi gadis itu dengan kalimat pedas miliknya. Ia cukup beruntung hari ini.
Setelah keluar dari ruangan sang atasan, Ia melirik ke arah Joana dan tersenyum ketika Joana kembali membalas tatapannya. "Aman," ujarnya tanpa suara seraya berkedip.
Sesampainya di meja miliknya, ia menaruh dompet dan ponsel di laci kemudian mendudukkan dirinya di kursi. "Astagfirullah, hampir lupa," katanya berbisik. Lupa mengabari sang kekasih jika dirinya sudah sampai di kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN AS (COMPLETED)
FantasiJadi dokter, pacar, suami, kakak ipar, kakak, selingkuhan, guru ngaji ataupun tutor? Jung Jaehyun of NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan real life sang idola. Di sini kamu yang jadi lead f...