Pegawai Bank (Customer Service)

1K 155 3
                                    

Gadis itu berdiam diri di depan mesin ATM, menunggu kartunya yang tak kunjung keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu berdiam diri di depan mesin ATM, menunggu kartunya yang tak kunjung keluar. "Kenapa Mbak?" tanya salah satu pria yang sudah mengantri di belakangnya.

"Nggak tahu nih Mas, kartunya nggak keluar. Mesinnya rusak kali ya?"

"Waduh, ini mah kayaknya ketelan mesin Mbak kartunya. Tuh liat aja layarnya udah berubah." Y/N memastikan layar pada mesin, benar apa yang dibilang pria itu. Layar pada mesin tersebut sudah berpindah pada menu home dimana bertuliskan please insert your card." Bahu gadis itu merosot, ia malas jika harus mengurus ke kantor cabang apalagi meminta ijin kepada atasannya yang terkesan galak itu.

Dengan tergesa gadis itu mengambil gambar no seri mesin ATM tersebut lalu menghubungi pihak call center via telepon untuk meminta pemblokiran rekening miliknya agar aman.

.

.

"Mbak, aku ijin bentar ya mau ke Bank," pamit gadis itu pada rekan kerjanya yang bernama Joy. Joy pun menoleh ke arah gadis yang duduk di meja sampingnya.

"Kenapa lagi? Ke blokir?" Sudah menjadi hal yang biasa bagi Joy jika mendengar gadis itu meminta ijin untuk pergi ke Bank. Bukan untuk melakukan transaksi yang lain, melainkan hanya untuk mengurus pembukaan blockir-an ATM milik gadis itu. Padahal semua itu bisa dilakukan melalui telepon, lalu mengapa harus membuang tenaga untuk pergi ke Bank? terkadang Joy pun sampai keheranan dengan kepikunan Y/N yang sudah akut.

"Iya," balas gadis itu pasrah.

"Kali ini apa lagi?"

"Mesinnya lagi lapar Mbak, kartu aku yang ditelan coba, dilalap habis tanpa tersisa." Joy yang mendengar jawaban dari Y/N pun terkekeh.

"Udah sana, ijin sama Pak Taeyong dulu tapi."

"Yaelah Mbak, harus ijin apa? Kan cuma sebentar. Bilang aja aku lagi ngurus berkas di keuangan," ujar gadis itu menawar.

"Inget nggak kali terakhir kamu bilang sebentar? Tiga jam Y/N kamu pergi ke Bank sampai ]ak Taeyong sendiri yang nyamperin kamu ke Keuangan taunya kamu nggak ada di sana. Aku nggak mau jadi korban amukannya Pak Taeyong lagi ya." Y/N mendengus.

"Hari ini wajahnya lagi sumringah sih, kayaknya baru dapat jatah dari istrinya yang lagi hamil itu. Coba aja minta ijin pelan-pelan. Dibaikin jangan ngelawan mulu kamunya."

"Kapan sih aku ngelawan dia Mbak."

"Yang sering ngebantah siapa? Kamu tuh udah kayak tom and jerry kalau udah di ruang rapat, suka nggak ingat status dia itu siapa. Pak Taeyong itu atasan kamu loh Y/N. Untung aja Pak Taeyong nggak mutasiin kamu ke Departemen lain."

"Ya nggak apa, aku tinggal minta mutasi ke Departemennya Pak Doyoung yang lebih ganteng."

"Iya sih ganteng tapi lebih dingin dari Pak Taeyong, mau kamu?"

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang