Arsitek pt. 3

984 180 5
                                    

Laki-laki berparas seperti anime hidup itu semakin muak dengan tingkah rekan kerja seruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki berparas seperti anime hidup itu semakin muak dengan tingkah rekan kerja seruangannya. Jaehyun yang sejak tadi merajuk pada Y/N karena sulit untuk ditemani sarapan bersama. Y/N lebih memilih Taeyong untuk menemaninya dibanding suaminya sendiri. Bagaimana Jaehyun tak kesal terlebih Y/N sedang mengandung buah hatinya?


Tidak ada yang tahu siapa jodoh kita, kapan jodoh kita akan datang. Sesuai dengan yang Taeyong katakan beberapa bulan yang lalu. "Jodoh siapa yang tahu."

Setelah melewati sekian banyak drama dalam hidup, Jaehyun dan Y/N menjadi satu kesatuan meskipun awalnya harus dengan pertentangan, makian, dan sindiran pedas dari sana-sini tapi mereka sudah melewati itu semua.

Bukan salah Y/N jika pada akhirnya Jaehyun memilih bersamanya saat ini, semua itu terjadi secara tiba-tiba.

Dua minggu setelah Y/N kedapatan cemburu dengan Jaehyun, esok malamnya mereka mengadakan party karena perusahaan sang ayah menyelesaikan proyek besar bahkan pegawai pun diberikan bonus tambahan.

Pada awalnya Y/N tidak diijinkan oleh sang ayah untuk ikut karena sang ayah akan tahu ke mana arah pesta itu jika pada akhirnya akan berakhir dengan minum-minum. Namun, yang namanya Y/N tidak bisa untuk dilarang, semakin dilarang Y/N akan semakin memberontak dan semakin penasaran. Apa yang dilakukan para pegawai dan ayahnya saat melakukan pesta?

Secara diam-diam, setelah sang ayah pamit untuk meninggalkan pesta dalam keadaan penuh kesadaran. Y/N berjalan memasuki tempat tersebut, bau alkohol sudah tercium di indera penciumannya. Seumur hidup Y/N belum pernah mengkonsumsi minuman tersebut sampai pada akhirnya dia memutuskan untuk mencicipinya seteguk atau dua teguk.

"Pait," ucapnya saat pertama kali meneguknya.

"Oh, Y/N kamu ngapain di sini? Yang lain udah mau pulang." Y/N menoleh ke arah Taeyong. Laki-laki itu terlihat lebih tampan dari biasanya dengan kemeja putih yang lengannya digulung sampai siku dan kancing bajunya sedikit terbuka. Y/N berjalan pelan ke arah Taeyong tanpa sadar. "Eh, kamu mabuk?" tanya Taeyong panik saat melihat Y/N berjalan dengan gontai.

Dengan cepat Taeyong kembali mendudukkan Y/N di tempat semula. Matanya mencari bala bantuan, Y/N sedang butuh bantuan saat ini.

Suara dering ponsel milik Taeyong kembali terdengar di telinganya membuat Taeyong semakin dilema, tidak mungkin ia meninggalkan anak bosnya dalam keadaan seperti ini tapi sang istri sudah menghubunginya sejak saat itu.

Tangan kekar itu meraih gelas yang barusan Y/N teguk tadi, matanya melebar saat mengetahui apa yang diminum oleh Y/N.

"Gila ini bocah, pantesan langsung oleng," ucapnya tak habis pikir kala Y/N memilih untuk meminum alkohol dengan kadar yang paling tinggi. Bagi seorang pemula hanya meminum seteguk saja bisa membuatnya tak sadarkan diri.

"Jaehyun!" pekik Taeyong seraya berjalan ke arah Jaehyun. Jaehyun terkejut saat Taeyong menarik lengannya dengan sekali tarikan. "Ikut gue," pinta Taeyong lagi.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang