Duda pt.4

1.2K 187 2
                                    

Menikah dengan duda anak satu terkadang membuat Y/N harap-harap cemas, dirinya takut jika masa lalu sang suami akan kembali hadir di kehidupan anak dan juga suaminya kelak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menikah dengan duda anak satu terkadang membuat Y/N harap-harap cemas, dirinya takut jika masa lalu sang suami akan kembali hadir di kehidupan anak dan juga suaminya kelak. Bagaimanapun tak ada yang namanya mantan ibu, Yuno berhak bertemu dengan ibunya dan ibunya pun berhak memberikan perhatian kepada Yuno.

"Kenapa melamun?"

"Oh, Mas... Kamu belum tidur?"

"Belum. Saya ngerasain kegelisahan kamu dari tadi, ada apa?"

"Maaf, kamu pasti keganggu ya?"

Jaehyun menggeleng kuat, pria itu justru mendekatkan diri kepada Y/n, merengkuh tubuh mungil itu ke dalam pelukan hangatnya.

"Saya suami kamu, kamu bisa bersandar pada saya. Apa yang lagi kamu pikirin?"

"Nggak tahu Mas, aku cuma takut... Lebih tepatnya cemas kalau..."

"Kalau ibu kandung Yuno datang kemari?"

Mata Y/N membulat sempuran, bagaimana suaminya tahu tentang itu? Jujur saja ia semakin tak enak hati seakan dirinya tidak mempercayai Jaehyun sedikit pun.

"Maaf," cicitnya pelan.

"Kenapa? Kamu masih belum percaya sepenuhnya dengan saya ya? Kalaupun dia datang ke rumah ini, perhatian saya nggak akan hilang untuk kamu sayang... Rasa itu udah nggak ada sedikitpun untuk Leta."

Mendengar namanya disebut oleh sang suami membuat jantung Y/N berdebar, sebegitu besarkah efek Leta dalam hidupnya?

"Bukan begitu Mas, aku juga kepikiran soal...."

"Soal anak?" tanya Jaehyun pelan.

Hal ini benar-benar sensitif untuk keduanya. Bagi Jaehyun tidak masalah kapan Y/N akan mengandung, baginya Yuno saja sudah cukup. Ia tidak ingin membuat Y/N semakin terbebani, ayolah pernikahan mereka saja baru memasuki empat bulan. Masih banyak waktu untuk mereka melakukan ritual, lagi pula Jaehyun masih ingin berduaan dengan sang istri.

Y/n tertegun, menatap sang suami. Bagaimana bisa suaminya selalu bisa membaca pikirannya?

"Saya nggak pernah mempermasalahkan itu. Jangan terlalu dipikirkan."

"Tapi pernikahan kita sudah empat bulan Mas dan dari keluargaku rata-rata mereka sudah mengandung di saat pernikahan mereka berkisar satu atau dua bulan bahkan ada yang baru menikah dua minggu pun sudah mengandung."

"Sayang... sedikasihnya aja, saya nggak mau kamu merasa terbebani. Bagi saya, Yuno aja sudah cukup. Selebihnya kalau kita dikasih ya Alhamdulillah, kita rawat baik-baik."

"Apa kamu nggak mau punya anak dari aku?"

"Bukan begitu sayang..." Jaehyun mengendurkan pelukannya, menatap kedua mata istrinya yang mulai digenangi air mata.

"Jangan salah paham, saya cuma nggak mau kamu sampai kepikiran dan jatuh sakit. Pernikahan kita belum ada apa-apanya dibanding yang lain, di luaran sana masih banyak yang berjuang untuk mendapatkan anak yang dimana pernikahan mereka jauh sebelum kita. Jangan peduliin apa kata orang... Lagi pula kita masih bisa berusaha kok, saya selalu siap kapan pun itu. Kalaupun memang belum rejeki kita, masih ada Yuno yang bisa merawat kita saat kita tua nanti."

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang