Aku akhirnya menelpon mas Arya. Mas Arya of course... gak mungkin heboh kayak Mama-Mama lah ya. Serem juga kalau dia nangis gugu-gugu apa jejeritan dengar adiknya hamil. Selain gak cocok sama badannya, dia juga bawaan dokter jadi dengar berita kehamilan ya dia kalem aja.
Dia lebih ke biasa aja dan nanya-nanya banyak hal. Kayak aku ada keluhan gak? Ada symptoms yang gak wajar gak? Yang aku jawab memang gak ada selain sesekali merasa mulas di area perut.
Mas Arya sih bilang, keram di area perut memang bisa jadi gejala dua hal, bisa gejala kehamilan, bisa juga gejala kehamilan yang gak normal. Jadi, sebaiknya memang aku banyak istirahat.
Masalahnya, cutiku sudah habis. Jadi aku bingung gimana ngajuin cuti lagi? Sedangkan aku baru bakalan periksain kandunganku minggu depan.
"Pemeriksaan pertama memang biasanya untuk melihat kondisi kehamilan aja Dek. Kayak proses pembuahannya itu di dalam rahim, atau di luar rahim? Terus ada tanda – tanda abnormality gak? Sama biasanya ya hitung usia kandungan aja. Kalau memang belum sempat, ya bisa di tunda tapi jangan lama – lama juga. Karena pemeriksaan kehamilan di awal kehamilan itu penting banget. Karena kan nanti kamu bakalan di kasih vitamin-vitamin penunjang kesehatan selama kehamilan. Itu penting banget buat perkembangan janin." Jelas mas Arya di seberang sana.
"Ya kamu kan dekat banget dengan boss kamu, Dek. Coba bicarakan baik – baik, bisa gak setidaknya ada keringan pekerjaan buat kamu, sampai kamu memastikan kehamilan kamu sehat?" Tanyanya dan aku menggumam bingung. Aku nerima telepon pakai airpod dan untungnya mbak Mentari juga lagi ada meeting.
Minta keringanan? Masalahnya yang hamil disini gak cuman aku.
"Gimana ya, Mas? Keringanan kok kayaknya gak mungkin ya?" Aku mengerutkan kening bingung "Paling mentok ya, minta pulang tenggo terus aja. Sama gak ada pekerjaan yang mengharuskan aku mondar – mandir dulu." Sambungku lagi dan mas Arya hening beberapa saat. Untung dia lagi break karena mau nyambung jadwal praktek selanjutnya.
"Mulasnya, sering?" Tanya mas Arya dan aku menggeleng "Enggak sih Mas. Kalaupun kerasa juga gak yang nyiksa gitu, kayak cuman selewatan terus hilang gitu. Gak yang sampai bikin aku gak bisa bergerak juga kayak kalau biasanya datang bulan." Jawabku dan Mas Arya diam sebentar.
"Hmmm... ada flek gak, Dek?" Tanya mas Arya dan aku mencoba mengingat – ngingat beberapa hari ke belakang "Sempat flek tapi udah lama banget, Mas. Seminggu yang lalu kali ya? Aku kira juga mau datang bulan, tapi ternyata enggak keluar lagi." Jawabku dan mas Arya diam beberapa saat lagi.
"Beberapa hari belakangan ada flek?" Tanya mas Arya dan aku mengingat lagi "Enggak ada sih." Jawabku dan mas Arya menghela nafasnya lalu menggumam.
"Oke. Gini, flek di awal kehamilan juga gak selamanya bahaya. Proses pelekatan bakal janin di dinding rahim itu juga bisa menimbulkan kontraksi dan flek ringan. Makanya kamu merasa mulas dan kadang ada beberapa ibu hamil yang di sertai flek. Tapi, bahaya enggaknya harus di tegakan dengan analisa dokter dan proses pemeriksaan yang teliti. Jadi, kamu juga tetap harus hati – hati. Sebaiknya kamu jangan terlalu capek.,
KAMU SEDANG MEMBACA
OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )
RomanceWARNING! ADULT CONTENT. 21+ READERS ONLY! Setelah kamu ketemu dengan Perfect Match, terus apa? Dear Viola Kirana Salasabila, will you keep dancing with me, you and me, be us against the world. Karena menikah itu, adalah selamat menempuh hidup baru...