Rumor has it!

3.3K 465 138
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apa yang gue bayangkan dari pernikahan gue dan Ola kedepannya?

Jujur aja gak tahu.

Kalau hayal-hayal di siang bolongnya sih, mendadak semua baik-baik aja. Kayak bisa Ola ringan tangan maafin gue dan kembali me 'Mas Gy' kan gue. Tapi kayaknya kok too good to be true, ya?

Jelas gak mungkin.

Lihat diamnya Ola sekarang aja, gue udah ngerasa banget. Bukan karena Ola sudah puas dengan emosinya. Tapi justru Ola sudah lelah sama emosinya. Dan lelahnya Ola gue pasrah banget. Mungkin lelahnya Ola tuh.... melepas.

Dia sudah cukup dengan makian-makiannya. Dia sudah cukup dengan sikutan, injakan dan tamparannya kemarin. Yang belum dia ungkapkan tinggal.... keputusannya mau apa.

Ola bukan tipikal perempuan bar bar yang bakalan ngebantingin semua barang, memaki, mencaci dan menghina lawannya.

Ola tipikal perempuan yang bakalan menelaah masalahnya lebih jauh dan mencari kesimpulan, harus memutuskan apa. Jadi, diamnya Ola sekarang itu justru meresahkan gue. Kayaknya gue lebih milih Ola luapin deh semuanya kayak kemarin.

Gak apa-apa gue babak belur dia pukulin. Tapi, please jangan diam aja begini. gue malah ketakutan. Ketakutan banget sama apa yang bakalan keluar dari mulutnya.

Gue yakin diamnya Ola bukan ngambek, melainkan menata emosinya. Dia menata emosinya supaya dia bisa mikir, mau ambil keputusan apa.

Iya, se dewasa itu istri gue dalam bertindak. Gak sradak sruduk, pakai logika dan strategi yang baik. Dan gak ada kata menyesal buat Ola, kalau sudah ambil keputusan.

Ola gak kelihatan menyesal waktu dulu mutusin gue dan pergi jauh. Kalau indikator menyesal itu masih nyimpe cinta? Gue sih senang-senang aja. Masalahnya indikator menyesal itu, bukan masih nyimpen cinta atau enggak. Indikator menyesal itu, ya dia meraung-raung meratapi keputusan yang sudah dia ambil.

Dan Ola tidak.

Sama sekali tidak.

Jadi, mengerikan banget rasanya nunggu Ola mengambil keputusan. Dan kalau sudah begini? Ola hatinya sulit dipengaruhi sama gue sekalipun. Gue benar-benar cuman bisa minta ke Allah, agar hatinya Ola di ketuk supaya gak pergi dari gue.

Mungkin kedepannya, gue harus ikhlas rumah tangga gue kayak Mas Arya dan mbak Widy.

Rumah tangga yang dulu pas Ola ceritain, gue bayanginnya beruntung banget si Mas Arya di terima balik? Tapi ternyata, mereka memang balikan tapi sudah gak utuh. Mungkin bisa utuh lagi, tapi enggak tahu kapan.

Yang kelihatan dari rumah tangga mereka memang, mereka sama-sama masih saling mengusahakan kebersamaan. Tapi, kayak ada yang menahan mbak Widy untuk membalas semua perhatian Mas Arya yang melimpah ruah itu.

Kelihatan banget Mas Arya yang effort banget untuk membuat suasana jadi mesra. Sementara Mbak Widy kayak menahan diri untuk ikut-ikutan mesra. Yah Mas Arya sih nyata selingkuh ya, enggak tahu sejauh apa selingkuhnya.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang