My 1314 Stars!

2.8K 364 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Gue banyak baca-baca artikel parenting tentang gimana mendampingi masa kehamilan. Selain karena faktor hormonal yang bikin ibu hamil mudah merasa gak nyaman, perubahan fisik juga mempengaruhi rasa kurang nyaman dan serba salah itu. Katanya, beberapa perubahan fisik yang gak hanya menggemuk, kerap dirasakan ibu hamil.

Kayak, di awal kehamilan tuh pinggang suka kayak kerasa selekit-selekit. Ini memang keluhannya Ola. Terus, kepala suka pusing, indera penciuman jadi lebih sensitif makanya mudah mual, beberapa jadi mudah mengantuk dan area payudara yang terasa bloated.

Terus semakin besar kandungan, banyak pembuluh darah yang ketekan sama besarnya bayi yang semakin membutuhkan ruang di perut, jadi ada beberapa pembengkakan kayak di hidung, jari-jari dan area kaki yang paling sering. Masuk bulan ke sembilan, Ola memang udah pensiun pakai cincin kawin kami. Karena pernah nangis, cincinnya nyaris gak bisa dilepas. Sampai akhirnya gue tuangin baby oil banyak-banyak.

Berhubung faktor di atas diluar kuasa gue untuk gimana-gimananya, selain bantu Ola ngerendam kaki dan ninggiin posisi kakinya kalau mulai bengkak. Gosokin punggung kalau mulai slekit-selekit dan sekarang suka pegal-pegal. Yang bisa gue lakukan adalah gimana caranya Ola nyaman.

Mulai dari biarin Ola tidur di ketek gue sepanjang malam, sambil meluk gue macem guling. Sampai gue rela aja kalau Ola memang butuh kehadiran orang tuanya yang masih aja jutekin gue. Ngomong, tapi kepaksa. Kayak yah... demi perasaan Ola aja.

Tapi, gue sudah bertekad kan, kalau apapun demi kenyamanan Ola? Gak hanya selama Ola hamil, tapi sampai kapanpun. Paska persalinan pun, Ola gue yakin masih belum bakalan stabil kondisi emosi dan hormonnya. Kalau yang gue baca itu, ada namanya baby blues dan versi parahnya adalah post partum depression. Dua ini bisa menyerang ibu baru manapun, gak perduli apa pendidikannya dan se ningrat apa status hidupnya. Karena perubahan besar yang terjadi pada ibu baru, kadang menimbulkan kecemasan yang berlebihan.

Tapi, katanya, dua itu bisa di antisipasi, dengan berusaha menjadi lebih antentive buat Ibu baru. Jadi kita-kita harus bisa jadi pasokan energi positif buat ibu baru, dengan mencurahkan perhatian dan menawarkan bantuan sebisa kita. Yang paling penting adalah, memberikan lingkungan yang nyaman.

Jadi, sepanjang Ola merasa nyaman, pindah ke rumah mertua lagipun, gue Insha Allah siap. Walau yah, berarti, gue harus di jutekin lagi sepanjang hari. Tapi, semua buat Ola kan?

Gue juga sudah minta izin ke Mama, kalau kemungkinan nanti gue sama Ola mungkin lebih milih tinggal di rumah mertua untuk sementara waktu. Selama apanya, gue serahkan ke Ola aja. Gimana siapnya Ola, jauh dari Mamanya waktu ngurus bayi new born. Gue pribadi sih pinginnya balik aja ke rumah kami dan mengasuh nugget berdua.

Tapi bukan gue kan, yang mengalami perubahan besar. Yah gue juga bakalan ngalamin sih, namanya juga baru jadi bapak. Tapi Ola lah yang bakalan paling merasakan.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang