Samakan 'Frekuensi'

2.6K 344 139
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pasangan itu harus satu frekuensi.

Aku sih mengartikannya begini, mungkin ini bisa jadi bekal juga buat para wanita lainnya, terutama yang kita – kita yang sedang menemani merangkakkan bisnisnya dari kecil menjadi besar.

Pasangan itu satu frekuensi, yang artinya kita harus punya semangat belajar yang sama dengan suami. Gak hanya di awal aja kita milih pasangan tuh yang 'sederajat' tapi kita harus bisa seterusnya 'sederajat'.

Karena jaman sekarang, pelakor itu gak hanya wanita dari kelas bawah, kayak yang di gambarkan orang – orang jaman dulu. Nyatanya, pelakor jaman sekarang banyak yang dari kalangan atas, mahasiswi, anak orang kaya bahkan anak pejabat.

Tapi lelaki yang di garong, ya tetap laki – laki yang punya posisi tersendiri dalam lingkungan sosial.

Yah, memang sih, bejat mah ya bejat aja. Mau udah di jagain kayak apaan juga, ya dia bakalan tetap doyan selingkuh. Tapi kita juga jangan alergi – alergi banget, sama kalimat 'jagain suaminya.' Karena itu memang penting. Setidaknya menurutku.

Kalau pesannya mama tuh 'Jadi istri harus pandai menjaga suami ya, dek. Tubuh jangan lupa di rawat, kepuasan suami di jaga. Kalau itu terpenuhi, nanti suami udah gak mau lirik kanan kiri.'

Mama memang sempat menganut paham, rumah tangga hancur salah istri. Yang mana aku gak setuju banget dengan pemikiran kuno ini. Rumah tangga hancur itu ya salahnya sendiri, kalau buat aku. Jangan nyalahin siapa – siapa. Kalau memang ada masalah ya di selesaikan, bukannya malah selingkuh.

Tapi aku pikir – pikir lagi, pola pikir mama, kalau sedikit di modifikasi, sebenarnya ada bagusnya juga. Kayak mama bilang 'pandai – pandai menjaga suami.' Kalau perempuan jaman sekarang kan langsung alergi, kalau kita di suruh menjaga suami. Pasti jawabannya bakalan bilang 'Jangan patriarki. Laki – laki harus bisa mengendalikan pikirannya.'

Kalau menurut aku sih, gak begini juga. Kita memang harus berusaha menjaga suami. Cukup sampai di berusaha aja sih. Supaya apa? Supaya tetap se frekuensi itu tadi kali ya?

Aku harus tahu, Gyan sukanya perempuan seperti apa. Mulut boleh bilang 'Kalau udah milih kamu, ya berarti sukanya kamu.' Tapi sedalam – dalam hati mas Gyan? Neng Ola mana tahu. Siapa tahu ada gak puas – gak puasnya, kan? Diem – diem mendam, andai Ola begini anda Ola begitu.

Jadi gak ada salahnya menjaga suami. Gak hanya dengan merawat diri, merawat perut dan bawahnya perut suami, tapi juga menjaga mata, hati dan pikirannya suami.

Kaitannya sama suami istri harus satu frekuensi? Aku sih mikirnya begini ya. Jadi, suami ini perlahan tapi pasti, bakalan merangkak naik kehidupannya, seiring bertambah sukses bisnisnya. Otomatis, kasta kehidupannya juga merangkak naik.

Nah dengan begini, dia bakalan semakin bertambah juga pengetahuannya dan berubah juga lingkup pergaulan hidupnya. Menurutku ini sepaket. Makin orang sukses, dia makin bakalan di pertemukan dengan orang – orang yang dari kalangan sukses juga.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang