Ikhlas Sama Kamu!

2.1K 355 61
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku berboncengan Vespa berdua Gyan membelah jalanan edisi hari Jumat versi Jakarta yang gak ada romantis-romantisnya. Tapi, kapan terakhir kali kami begini? It's been a very long time. Sejak Gyan terlibat dengan proyek-proyek besar itu. Memang sekarang Gyan jadi semakin sibuk dan kami jadi jarang menikmati moment kayak begini.

Awal menikah, aku dan Gyan masih sering mengkombinasikan pergi pulang kantor dengan motor dan mobil. Capek sih, tapi senang karena aku bisa manja-manjaan sama Gyan kayak begini. Walau jalanan padat, gerah dan macet, tapi kadang naik motor kemana-mana tuh ada kesan romantis tersendiri.

Cuman gak bisa colongan ciuman aja bedanya.

Aku memeluk Gyan dari belakang sambil kepalaku bersandar di bahunya. "Kita mau kemana?" Tanyaku waktu Vespa berhenti di antara kerumunan motor lainnya. Gyan hanya menengok sedikit "Nanti lihat aja." Jawabnya dan aku cemberut. Suka main tebak-tebakan. Udah tahu istrinya o'on urusan tebak menebak, jatohnya malah berantem.

Aku merasakan bahu Gyan bergunjang, ternyata dia ketawa lihat aku cemberut lewat spion. "Jalan-jalan, Sayang. Muter-muter aja dulu. Aku kangen." Jawabnya dan aku langsung batal ngambek.

Kata-kata Gyan yang bilang dia kangen, jujur bikin aku meleleh. Aku selalu suka dengan ekspresi kasih sayang Gyan yang total. Aku langsung memeluk Gyan lebih erat lagi. Aku gak bisa bohong, kalau aku juga sekangen itu sama Gyan.

Kalau di tanya titik balik aku galau balikan apa enggak sama Gyan? Adalah waktu Gyan ninggalin DM di instagramku dan bilang kangen. Kapal langsung oleng waktu itu.

Aku kangen berangkat bareng, aku kangen pulang bareng. Aku kangen Gyan pulang cepat dan makan masakanku selagi hangat. Tepatnya, aku kangen Gyan makan di rumah, aku temenin sambil kita ngobrol berdua dan gak keburu-buru karena sudah ngantuk banget.

Walau aku yang selalu nyuruh Gyan makan dulu di luar sebelum pulang, karena kalau pulang dulu nanti dia kemalaman makannya. Aku sendiri belakangan hanya masak yang simple-simple aja, karena hanya buat aku sendiri. Malam kadang aku hanya makan salad dengan grilled chicken fillet. Yang bisa aku buat satu porsi aja.

Karena percuma masak berat, toh Gyan jarang makan di rumah.

Aku kangen lihat Gyan pulang gak ngantuk berat dan langsung gabruk ke tempat tidur setelah mandi.

Aku kangen disentuh Gyan dengan sungguh-sungguh, seperti dulu juga.

Kapan terakhir kali kami berhubungan? Rasanya udah lama banget. Selain aku was-was masa suburku udah kelewat tanggalnya, aku juga kangen. Gak hanya laki-laki yang butuh seks, tapi perempuan juga. Tapi entah kenapa, seolah kebutuhan seks perempuan itu di anggap gak seberapa penting di banding pria.

Padahal aku kangen seks kami yang sesungguhnya. Yang pakai perasaan, sama-sama pingin dan sungguh-sungguh. Bukan hanya syarat pemenuhan antar suami istri aja. Tapi yang sungguh-sungguh pakai perasaan dan membuat aku dan Gyan jadi lebih terkoneksi.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang