Aku dan Tony hari ini harus menghadiri sidang mediasi antara customer dan perusahaan. Kasus biasa, tapi memang kadang ada orang yang hobbynya ngambil jalan yang ribet, pakai ngadu ke lembaga konsumen. Tapi yasudahlah, hak setiap warga negara, untuk menempuh jalur hukum, lewat badan penyelesaian yang memang tersedia.
Who knows suatu saat aku juga akan membutuhkan lembaga bantuan hukum seperti ini.
Tony sendiri disini berlaku sebagai kuasa hukum perusahaan Dan aku sebagai perwakilan sebagai perwakilan direktur yang di tunjuk berdasarkan surat kuasa. Surat somasi yang di sampaikan oleh customer tersebut, memang meminta direktur utama perusahaan, sebagai tujuan dari tuntutan.
Untung saja, customer tersebut masih meminta jalur mediasi, tidak langsung ke materi tuntutan. Kadang memang ada customer yang mau rembukan aja gak percaya untuk datang dan berhadapan langsung aja dengan pelaku usaha. Jadilah aku disini, menjelaskan duduk permasalahan dan letak kesalah pahaman yang sesungguhnya.
Mau ngamook, karena ternyata memang ada kesalahan dari pihak marketing lagi dalam menuliskan spesifikasi cluster yang di tawarkan. Kecil sih, tapi kalau udah jadi begini ya ngerepotin. Karena kita gak tahu, customer mana yang jeli, mana yang enggak. Kebetulan yang ini orangnya teliti banget dengan apa yang dia beli.
Dan aku tahu ini kerjaan teamnya siapa. Lestari.
Bukan masih sentimen, cuman aku memang selalu gedeg dengan team marketingnya Lestari yang selalu ngawur kalau bekerja. Sering banget berbuat ceroboh kayak begini.
Rencananya divisi kami, akan membawa kesalahan ini ke direktur langsung. Karena mereka kayak gak ada kapoknya, padahal sudah pernah di SP.
"Bisa kecolongan gitu, Ton? Kecil sih, tapi ngerepotin." Tanyaku waktu kita duduk berdua di dalam mobilnya Tony. Tony langsung menarik kasar dasinya, tanda dia mulai jengkel karena lagi-lagi memang kami salah dan harus mengganti sebagian kerugian dengan mengembalikan sejumlah uang. Untung saja customer kali ini, orangnya masih enak di ajak rembugan.
Tadi, kami rembugan, karena memang letak kesalahan hanya di keberadaan taman tambahan di samping yang luasnya juga gak sampai dua meter. Hanya taman basa basi buat naro-naro pot kembang, karena memang ini kluster yang di peruntukan untuk rumah tangga muda. Hanya saja di pembeli ini, ingin memberi hadiah perkawinan untuk keponakannya.
Orang kaya mah bebas, main kado-kadoannya rumah.
"Yah entahlah. Sebenarnya bukan tugas legal juga, buat melototin meter-meter yang di tulis di flyer, La. Kita kan sebenarnya hanya perlu meriksa wordings dari flyer yang mereka keluarkan aja. Ada yang janji-janji ngambang gak? Tugas anak engineer yang ngasih data ke marketin dan harusnya dari marketing balikin ke engineer finalnya gimana, buat di cek ulang. Jangan main cetak aja." Omelnya merepet kayak petasan kawinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )
RomanceWARNING! ADULT CONTENT. 21+ READERS ONLY! Setelah kamu ketemu dengan Perfect Match, terus apa? Dear Viola Kirana Salasabila, will you keep dancing with me, you and me, be us against the world. Karena menikah itu, adalah selamat menempuh hidup baru...