Ikut Bahagia?

2K 370 119
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Gue baru saja mencapai kenikmatan yang luar biasa bersama Ola. Rasanya tubuh gue seringan kapas begitu pelepasan itu gue dapatkan.

Gue memeluk punggung Ola dan memberikan kecupan lembut disana "I love you, Baby." Lirih gue dan Ola hanya menggumam masih dengan posisinya. Gak ada tanda-tanda Ola mau bergerak dari posisinya, jadi gue melepaskan diri gue dari Ola dan berguling kesebelahnya.

Mengusap lembut kepalanya dan tersenyum "Sayang kamu, La." Lirih gue dan Ola hanya tersenyum sambil memejamkan mata. Matanya terbuka dan kami saling bertatapan.

Gue masih dengan posisi miring dan mengusap lembut kepalanya.

Sex life gue sama Ola menyenangkan, memuaskan, pokoknya gue bahagia. Sampai....

Sampai akhirnya Ola terobsesi dengan menjadi hamil. Kenapa gue bilang Ola terobsesi? Karena seks di antara kami, bukan lagi untuk menyenangkan satu sama lain. Melainkan untuk hamil.

Bukan gue jadi gak puas dan bete, terus jadi malas berhubungan sama Ola. Enggak sama sekali. Ola masih memperhatikan kebutuhan gue, masih melayani gue dengan sangat baik.

Justru gue yang belakangan terlalu termakan kesibukan, sampai pernah melewatkan masa subur Ola, tanpa berhubungan dengan teratur. Dan itu membuat Ola merasa stress.

Makanya, sekarang gue berusaha untuk memperbaiki pola kerja gue. Gue berusaha pulang tepat waktu sesering mungkin. Mengurangi lembur dan memilih lanjutin kerja di rumah aja. Demi nemenin Ola di rumah.

Ola stress sendirian, jarang ngobrol hangat sama gue dan menelan semua kekhawatiran seorang diri. Termasuk khawatir kami kurang frekuensi berhubungan dan menghambat planning kehamilannya.

Bukan gue gak andil dalam program hamil ini, cuman gue akuin gue salah, karena terlanjur ambil kerjaan sebanyak-banyaknya, sampai nyaris over capacity dan berakhir kewalahan. Lembur-lemburnya gue, sebenarnya supaya pekerjaan cepat terurai dan gue bisa kembali dengan ritme normal gue.

Tapi, Ola merasa semakin kehabisan waktu. Makanya dia sedikit uring-uringan, kalau gue mulai lembur-lembur dan melewatkan golden moment kami berdua untuk berhubungan.

Inilah yang gue bilang, kami berhubungan untuk Ola hamil.

Ola memang udah gak strict harus bokong di ganjal bantal lagi kayak dulu-dulu. Tapi, tetap aja, referensi gaya berhubungan dia ya..... berasal dari tips-tips gaya berhubungan suami istri, agar cepat hamil.

It's still fun. Enak lah. Tetep.

Buat gue tetap enak. Yang gue khawatirkan Ola. Did she have fun? Dia happy gak sih dengan sex life yang seperti ini? atau malah setiap aktivitas sex kami justru, membuat dia tertekan dan beban?

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang