Untungnya persiapan pernikahan anaknya tante Rina gak pakai banyak rapat-rapat panitia. Karena ketua panitianya om Akhdan dia menerapkan cara yang lebih efektif, yaitu setiap satuan tugas melapor ke dia progress kerja masing-masing. Yang gue sinyalir sih, dia gak mau ada kericuhan seperti kemarin.
Om Akhdan ini, diam-diam dia yang paling peka sama masalah. Walau gak romantis orangnya. Dia yang paling ngotot nyecar alasan kenapa Mas Andra mau nikah di usia muda, disaat istrinya cuman bilang 'Kalau Andra siap, ya menikahlah, jangan ditunda.' Kalau Om Akhdan enggak, beliau gak mau langsung approve sebelum dengar alasan yang tepat.
Dan jawaban Mas Andra waktu itu apa? 'Andra mau jagain Nana, lindungin Nana dan Insha Allah bawa Nana untuk hidup yang baik. Andra yakin, Andra laki-laki yang tepat buat Nana, Nana juga perempuan yang tepat buat Andra. Andra gak asal pilih kok, Yah.' Terus Om Akhdan katanya bundanya Mas Andra ya, ini gue tuh di ceritain sama bundanya Mas Andra, waktu gue memutuskan mau melamar Ola. Om Akhdan bilang 'Pegang semua kata-katamu itu, sekali kamu langgar, ayah yang bakalan persilahkan Nana ninggalin kamu.'
Walau katanya Om Akhdan sempat kesal sama Nana, karena berkesan jual mahal ke anak gantengnya yang paling ganteng se kelurahan itu.
Jadi gue berkesimpulan, semua panitia laporannya ke Om Akhdan, untuk ngefilter julid-julidan gak bermafaat kayak kemarin itu.
Ola juga gue akuin taktis banget ngerjain tugasnya, padahal dia sendiri udah sibuk. Gue bangga banget sama Ola, yang tetap mengerjakan tugasnya dengan sebaik mungkin, gak pakai unsur sakit hati jadi gak mau ngerjain – ngerjain amat. Ola adalah yang paling dewasa dalam bersikap, di masalah ini.
Dia terus komunikasi sama WO sama calon pengantin dan tante gue. Dia koordinir semuanya dengan rapih. Gue juga ngebantuin.
Gak ada istilah di males-malesin karena sebel. Ola benar-benar kerjakan semuanya sebagaimana semestinya.
Gue juga terus mendampingi Ola karena gak mau Ola juga jadi kecapekan. Ada bulan yang harus kami lewati dengan Ola lagi-lagi datang siklus menstruasinya. Dan seperti biasa, akan ada gloomy days yang harus di tempuh setiap kali Ola datang bulan.
Gue juga lama-lama jadi terbiasa menghadapi Ola yang gloomy menghadapi hari-hari menstruasinya. Gue gak bisa berbuat banyak kalau kayak begini. Mau menghibur kalau nanti juga bakalan ada juga? Kalau di tanya kapan, gue juga gak tahu kapan bakalan adanya.
Ini kan sesuatu yang gak bisa gue jamin kepastiannya, kapan Ola bakalan hamil. Kalau gue bisa jamin sih enak, tinggal bilang ke Ola, 'Sabar ya Sayang, besok udah jadi kok. Pasukan Mas Gy lagi otw. Udah di shareloc kok jadi gak bakalan nyasar.'
Ya kalau bisa ngomong gitu sih gue juga senang. Gue juga sebenarnya kepikiran, ada apa sama diri gue? Kenapa Ola bisa hamil waktu kita baru nikah, setelah itu Ola gak hamil-hamil lagi? Gue juga khawatir, apa gue yang gak sehat? Gimana-gimana juga, dulu gue rusak. Apa ini karma?
KAMU SEDANG MEMBACA
OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )
RomansaWARNING! ADULT CONTENT. 21+ READERS ONLY! Setelah kamu ketemu dengan Perfect Match, terus apa? Dear Viola Kirana Salasabila, will you keep dancing with me, you and me, be us against the world. Karena menikah itu, adalah selamat menempuh hidup baru...