Fruitless Tree!

1.9K 371 103
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu pernah gak merasa dirimu itu sampah? Ibarat pohon yang daunnya aja yang lebat, padahal harusnya dia menghasilkan buah yang manis. Akhirnya, dia cuman bakalan ditebang dan dianggap pohon gagal.

Itulah aku saat ini.

I'm a fruitless tree.

Aku dengar semuanya. Aku dengar semua yang di bilang Taufan ke cowo-cowo di ruang tamu. Mas Andra walau santai jelas menentang, sepupu yang lain juga. Mereka menyuarakan walau hanya sekedar 'Itu kan kata lo, Fan.'

Sementara Gyan? Hanya diam saja.

Aku gak tahu apa yang ada di kepala Gyan, kenapa dia memilih diam, padahal jelas kalimat itu di tujukan ke dia. Di ruangan itu, yang sudah menikah dan belum punya anak, hanya Gyan. Ada juga yang masih melajang, jadi bahasan Taufan jelas bukan untuk mereka-mereka yang masih lajang.

Yang jelas Gyan gak menolak tapi juga gak menyetujui. Ngambang.

Aku akhirnya berjalan mendekat ke Gyan dan membantu dia melepas jas beskapnya dan menggantungnya lagi di hanger. Aku merapihkan beskap itu untuk kembali disarungi plastik.

Aku membungkuk dan melepas selop Gyan dan Gyan sampai mundur cepat, menghindari tanganku yang sudah menyentuh ujung selopnya, untuk membantu melepas. "Tunggu aku lepas dulu, Sayang." Dan aku hanya mendongak menatapny kosong. Gyan akhirnya melepas selopnya dan buru-buru jongkok mengambil selop itu dan memasukannya ke dalam tas. "Kain mu yang mana?" tanyaku dan Gyan menunjuk tumpukan kain, stagen dan keris yang masih terlipat rapih.

Aku mengambil tumpukan itu dan memasukannya ke dalam tas, jadi satu dengan jatah kain, sanggul dan selopku. Kebaya nanti kami menjahitkan sendiri-sendiri.

Aku gak bicara apa-apa, yang jelas suasana mendadak canggung banget di ruang tamu ini. Taufan aku lirik sekilas tampak bodo amat, dia asik mematut dirinya di depan cermin dengan wajah pongahnya.

Sedikit informasi tentang Taufan. Jangan bayangkan Taufan ini sosok yang religius kayak fenonema poligami belakangan ini. Ya aku gak tahu gimana ibadahnya Taufan, itu rahasia dia dan Allah. Tapi, dari luarannya dia sebenarnya biasa aja penampilannya. Pada umumnya lah.

Pekerjaannya sebenarnya biasa aja, walau gak di bawah-bawah banget. Pegawai tapi memang sudah level manager lah kurang lebihnya. Tapi bukan pengusaha sukses kayak Mas Andra, Mas Hafiz, Dimas maupun Gyan. Dimas malah punya IT Company yang suka membuat perangkat software di perusahaan-perusahaan.

Tapi dia biasa aja sikapnya.

Taufan itu kalau gak salah kerja di perusahaan tambang. Memang sering terjun ke lapangan. Mungkin kegaet di jalan kali, sama istri mudanya. Entah Eci dapat info dari mana, kata Eci, istri mudanya cuman menang umur dari Kenes. Bukan dari kalangan seperti Kenes dan pastinya, bukan wanita yang berkelas.

Entah dia berguru pada siapa, yang jelas, aku dengar dari Eci, salah satu sepupu Gyan, kalau sosial media Taufan tuh belakangan suka share dakwah-dakwah tapi terkesan ngawur dan gak sesuai Syariat. Di ambilnya juga entah dari ustad keluaran mana, yang sepertinya ajarannya juga gak sunnah.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang