'Happy first wedding anniversary, Sayang'. Rasanya ucapan Gyan dari tengah malam, nyambung sebelum 'tidur' lalu selesai sholat subuh, lalu setelah Gyan aku gagalkan misi berangkat kerjanya, lalu akhirnya benar-benar sebelum berangkat kerja yang akhirnya beneran berangkat itu, terus terngiang di telingaku. Senang – senang gimana gitu rasanya.
Rasanya kayak merdu banget di telingaku ucapan itu. Karena aku benar-benar merasakan banget, how we get through our first year of marriage.
Gak tahu lah sejak semalam Gyan berapa kali bilang I love you. I lost count saking banyaknya. Mulai dari dia jemput aku di kantor, selesai mandi, selesai makan, selesai sholat, mau bobo – boboan, selesai bobo – boboan, mau bobo beneran, selesai sholat subuh, mau bobo – boboan lagi, selesai bobo – boboan lagi, mau berangkat kantor, pas Gyan kayaknya baru duduk di mobil, Gyan mau meeting, Gyan selesai meeting.
Buanyak banget lah pokoknya, sampai rasanya aku over dosis sama ucapan I love you nya Gyan.
Bukan aku itu pelit bilang I love you, tapi di gituin sama Gyan? Aku keburu mleyot duluan dan jadi glendotan gak jelas. Gyan juga sepanjang hari dari kemarin juga glendotan melulu sama aku.
Gyan kalau bilang cinta tuh kerasa banget. Mungkin karena menurutku I love you dari Gyan itu gak hanya di mulut aja, tapi juga lewat tatapan matanya yang menggambarkan gimana dia memang cinta sama aku. Sama pernikahan ini.
Aku memang suka insecure dengan kondisi pernikahan kami. Dengan keadaanku tepatnya. Tapi aku selalu berusaha untuk mempercayai setiap kata-kata Gyan untuk aku. Terutama setiap dia bilang cinta.
Kadang kita memang sulit percaya sama orang. Tapi, aku sudah memutuskan menikah dengan Gyan, ikatan seumur hidup. Jadi, aku harus mengajari diriku sendiri, untuk percaya sama Gyan. Walau kadang suka curigaan? Tapi harus berusaha untuk percaya.
Yah, biarin deh dibilang bucin sama orang – orang. Tapi aku memang merasa bersyukur banget satu tahun ini. Walau baru tahun pertama pernikahan, tapi rasanya udah cukup perjuangan banget. Mulai dari kehamilanku yang bermasalah dan berakhir keguguran, lalu kata – kata pedas bude Tatik yang sukses membakar habis kesabaran Mamaku.
Hubungan Mama dan keluarga Gyan bahkan sampai ke Mama mertua juga sempat jadi terganggu. Mama yang selalu pasang wajah masam tiap ketemu Mama mertua, karena Mama menganggap Mama mertua sengaja bawa bude Tatik ke rumah waktu itu.
'Sudah tahu orangnya kayak gitu, kenapa di bawa ke rumah? Maksudnya apa? Jadi jubirnya dia buat nyampaiin ke kamu, kalau kamu sudah bikin anaknya batal punya keturunan?' Dan aku waktu itu sukses nangis terisak gak karuan dengar Mama mengomel kayak begitu. Yang terakhir aku dengar, kalau Gyan dengar ucapan Mama, waktu dia selesai nganterin Mama nya ke halaman depan.
Makanya Gyan menghilang sampai malam yang ternyata bertengkar dengan budenya.
Setelah itu, Mama mertua memang sempat nemuin Mamaku dan minta maaf atas nama keluarga. Gendis jadi benci sama aku, karena lihat Mama nya jadi harus minta-minta maaf ke Mamaku. Belum lagi habis itu Mama mertua sakit dan Gendis semakin murka sama aku. Hubunganku dan Gendis juga jadi kaku. Padahal dulu kami akrab dan aku senang banget punya adik perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )
RomanceWARNING! ADULT CONTENT. 21+ READERS ONLY! Setelah kamu ketemu dengan Perfect Match, terus apa? Dear Viola Kirana Salasabila, will you keep dancing with me, you and me, be us against the world. Karena menikah itu, adalah selamat menempuh hidup baru...