Lepas Salah Satu, Mas!

2.4K 350 63
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cuma mau bilang, referensi untuk Part sebelumnya, kalau masih ada yang penasaran, bisa ceki-ceki kajiannya Ustad Khalid Basalamah, Buya Yahya dan Ustad Adi Hidayat. Mereka membahas tuntas tentang poligami dari berbagai aspek. Aku juga baca artikel yang di keluarkan Mahkamah Agung sub-bag Keagamaan. Bisa di download gratis, artikelnya.

******************



Sudah sebulanan ini, akhirnya Ola bisa kembali tenang. Gak lagi bahas-bahas masalah gue mau poligami lah, perempuan lain lebih gue inginkan lah, semua itu mungkin karena gue dan Ola memang mengisolir diri dari lingkarang toxic keluarga gue.

Gue benar-benar menjauhkan Ola dari lingkungan beracun itu, gak perduli gimana Mama memaksa gue untuk bergabung. Gue bilang ke Mama, kalau gue sama Ola gak bisa. Semua buat kesehatan gue dan Ola juga.

Gue lagi menikmati suasana rumah tangga yang kondusif, setelah di ganggu melulu sama masalah-masalah yang sumbernya bukan dari gue dan Ola sendiri.

Beberapa waktu lalu, Gendis sempat nelpon gue waktu gue di kantor. Dia cerita, kalau Ola tiba-tiba bilang 'Mbak minta maaf, Mbak sayang gak cuman sama Mas Gy tapi sama kalian semua.' Intinya begitu. Gendis bilang, dia merasa bingung ada apa?

Gue sih gak bingung, itu pasti terjadi karena Ola merasa tertekan dengan apa yang dia dengar hari itu. Jadi, dia kayak mempersiapkan diri buat pamit baik-baik. Ciri khas Ola. Dulu juga dia pamit baik-baik dari gue. Meninggalkan gue yang sama sekali enggak baik-baik aja begitu dia tingalin.

Dan cara kayak Ola itu, jujur bakalan meninggalkan kesan dan penyesalan yang nusuuuk banget, ke orang yang di tinggalin.

Gue tahu, sebenci-benci Gendis ke Ola, kebaikan hati Ola tuh undeniable. Ola tuh kalau sudah baik sama orang, memang tulus banget. Dan butuh orang yang hatinya benar-benar busuk, untuk pura-pura gak menyadari kebaikan Ola.

Jadi, gue yakin kalau Gendis tuh masih nyadar banget, kalau Ola tuh sebenarnya gak seburuk yang dia pikirkan selama ini. Apalagi, Ola sama sekali gak membalas tingkah-tingkah buruk Gendis.

Ola memang pintar banget menyimpan kekesalannya sama orang. Dia masih sanggup bersikap biasa aja, walau mungkin gak ngajak ngomong banyak sama orang yang dia sebelin di keluarga.

Kecuali ke gue.

Kalau ke gue Ola bakalan muntahin semua kekesalannya dengan sukarela.

Tapi enggak apa-apa. Kalau orang selalu bilang 'istri gue marah-marah melulu.' sebenarnya itu karena memang, karena hanya sama suaminya lah dia merasa bebas berekspresi, bebas jujur dan apa adanya.

Sama suami, istri merasa gak perlu merasa pura-pura baik-baik saja. Karena saking intimnya hubungan di antara suami dan istri.

Gue sih so far ngelihatnya Ola ya begitu.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang