WARNING! ADULT CONTENT. 21+ READERS ONLY!
Setelah kamu ketemu dengan Perfect Match, terus apa?
Dear Viola Kirana Salasabila, will you keep dancing with me, you and me, be us against the world.
Karena menikah itu, adalah selamat menempuh hidup baru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tujuh bulan.
Ini adalah angka keramat dalam usia kehamilan bagi sebagian orang-orang. Selain angka yang di tunggu-tunggu karena mengandung makna tersendiri, tujuh bulan juga penanda kalau usia kandungan sudah masuk ke fase terakhir masa kehamilan.
Kenapa angka yang di tunggu-tunggu? karena usia tujuh bulan konon katanya usia kandungan cenderung aman. Walau kalau kata gue, ya tetap aja perlu waspada luar biasa. Buat gue tiap usia kehamilan itu menyenangkan sekaligus menegangkan dalam waktu yang bersamaan. Kalau kata Ola, gue bawaannya was-was mulu sejak dia hamil.
Gue bukannya was-was mulu sih, tapi, gue hanya berusaha untuk berhati-hati. Antara gue sama Ola kayaknya level trauma kegugurannya malah lebih besar di gue. Ola sendiri begitu tahu dirinya hamil lagi, kalah kelihatan lebih tenang menghadapi hari-harinya. Gak ceroboh, tapi juga gak ketakutan berlebihan.
Sementara gue selalu penuh pengawasan ketat ke Ola, karena gue gak mau ada apa-apa yang terjadi. Kalau bisa jangan sampai terjadi kelahiran prematur, karena gue takut anak gue kenapa-kenapa.
Dari hasil konsultasi dengan dokter kandungan, usia persalinan yang aman itu di mulai di usia 37 minggu. Dibawah itu rentan terjadi persalinan prematur. Persalinan prematur sendiri banyak sebabnya katanya. Jadi yah, lebih baik berhati-hati.
Yang lagi-lagi protesnya Ola di depan dokter 'Hati-hatinya suami saya tuh, kalau bisa saya di atas tempat tidur aja, dok.' Sambil cemberut dan dokter hanya ketawa. Enggak gitu juga sih, gue cuman masih melarang dia nyetir sendiri aja dan itu bikin Ola sebel banget.
Tapi jujur aja, gue semakin dekat usia persalinan semakin tegang juga. Kalau bisa Ola jangan sampai lepas dari depan mata gue. Dan tentu aja Ola ngambek luar biasa, karena gue nambah CCTV di coffeecoustic karena takut Ola kenapa-kenapa.
Tapi gue bisa apa, kalau tujuh bulan itu berarti usia adalah kandungan dimana akhirnya Ola boleh belanja keperluan bayi? Lucu sih, ikut senang lihatnya. Walau gue agak gak di kasih kesempatan milih-milih, karena Mama mertua ngotot ikut milih.
Gue hanya bisa ngalah.
Iya, Ola akhirnya di kasih izin belanja keperluan bayi, benar-benar teng setelah acara mitoni kemarin.
Mama gue sendiri gimana? Mama sebenarnya kepingin ikut. Mama juga kepingin bisa milihin barang-barang buat anak gue. Bahkan Mama sudah punya beberapa list apa aja yang kepingin beliau belikan buat Ola.
Tapi Mama merasa sungkan sama mertua gue. Ada rasa malu dan gak enak, mau telepon dan minta izin buat ikutan gabung belanja-belanja. Yah semua gara-gara gue. Mama jadi ikut-ikutan sungkan setiap kali ketemu sama Mama mertua gue. Kayak acara tujuh bulanan kemarin aja, Mama benar-benar tutup mulut gak ikutan komentar apa-apa.
Bude-bude juga di bungkam habis sama bundanya Mas Andra dengan kalimat 'Jangan pada ngomong macem-macem apalagi nuduh-nuduh Ola, ya. Pada punya mata kan? Yang brengsek ternyata keluarga kita bukan dia dan keluarganya?'
