As Long As I'm With You (END)

6.1K 416 96
                                    

Hidup itu apapun bentuknya, mau married mau single sebenarnya sama aja. Sama-sama menyeramkan.

Kenapa aku bilang sama-sama menyeramkan? Karena memang hidup itu isinya tantangan. Mulai dari tantangan untuk menghadapi cobaan dan penderitaan yang datang bertubi-tubi. Yang bikin kita rasanya jalanin hidup kayak sesak napas dan berjuang banget buat berenang ke permukaan supaya bisa menghirup pasukan oxygen sebanyak mungkin.

Sampai tantangan untuk tetap berpijak di bumi, karena kita hidupnya dikasih enaaak terus sama Allah. Kata siapa memiliki hidup lancar jaya itu gak menyeramkan? Kalau kata Gyan justru ini tantangan terberat manusia.

Kalau dikasih susah, otomatis kita bakalan 'Tolong aku ya Allah.' Tapi kalau di kasih enak? Boro-boro kita inget, yang ada sholat babay babay terus.

Tapi satu dalam hidup yang aku pelajarin bersama Gyan, mau se enggak enak apapun kejadiannya, hidup itu keep moving on. Kalau kata The Queen tuh the show must go on.

Tapi memang iya kan? Hidup itu terus bergerak maju, kalau mundur ya ngapain? Semua yang sudah tertinggal di belakang itu ya sudah. Gak bisa diapa-apain lagi. Waktu gak nungguin kita. Disaat kita memutuskan untuk diam karena ketakutan melangkah, waktunya bakalan terus melangkah. Enggak bakalan nungguin kita sampai kita siap.

Makanya hidup itu bergerak maju, moving on.

Kita yang ngejar waktu, bukan waktu yang nungguin kita.

Disaat kita terdiam karena sibuk melihat ke belakang, kita sebenarnya sudah tertinggal jauh. Mungkin ini yang dimaksud, menyesal itu bukan sifat seorang Muslim. Kita hanya boleh menyesali perbuatan buruk kita, dengan tujuan untuk memperbaiki di kemudian hari. Bukan meratapi.

Yang artinya, manusia itu hidup harus terus melangkah, belajar dan memperbaiki diri. Yang udah-udah di belakang, jadikan pelajaran hidup. Sambil jalan lagi, sambil perbaikin semuanya. Jadi, kita gak ketinggalan sama waktu.

Karena jatah waktu kita sampai kapan? Kita enggak tahu.

Jadi manusia itu... jangan Gagal Move On.

Jangan kayak Abram. Ahahahahahaha. Dia dengar bisa kena tabok aku yang ada.

Pingin cariin Abram pasangan, tapi dia ngilang melulu belakangan. Misterius gitu. Aku lahiranpun nengok gak sampai sepuluh menit, naro kado set perhiasan anak-anak yang bikin mak babe nya tengsin sendiri karena gak kepikiran beliin. Berasa anakku dilamar Abram jadinya. Semoga Abram gak nge grooming Gyana saking desperatenya gak bisa move on dari Nana.

Sempat kepikir jodohin sama Gendis dan Gyan langsung mendelik gak setuju. Kata dia, mau jadi kayak apa itu hubungannya? Udah 'mantan' nya kamu, MANTAN sejatinya Nana pula.

Iya sih, kasihan Gendis, she's been through alot. Too much malah. Dia berhak kisah percintaan yang gak ribet. Walau mungkin memang bakalan sulit dia capai.

Eh kenapa jadi bahas dua anak manusia berwajah bule itu sih? hahaha.

Jadi, intinya, apapun yang kita temuin di dunia ini, hadapin aja. Hadapin aja. Walau bingung, gimana hadapinnya? Hadapin aja. Jangan lari, itu kuncinya. Sejauh apapun kita berlari dari masalah, masalah bakalan selalu sukses nangkap kita balik. Jadi jangan lari adalah kata kuncinya.

Kalau bingung gimana menghadapinya? Kamu tahu harus gimana.

Berdoa sama Allah, sambil terus berjuang bertahan. Sambil terus berjalan, pasti ketemu jalan keluarnya dan semua itu berkat bantuan Allah.

Ingat kisah Siti Hajar yang ditinggal di tengah gurun pasir yang kering? Hanya berdua dengan seorang bayi bernama Nabi Ismail? Ketika Nabi Ismail terus menangis karena kehausan, Siti Hajar kebingungan harus gimana.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang