WARNING! ADULT CONTENT. 21+ READERS ONLY!
Setelah kamu ketemu dengan Perfect Match, terus apa?
Dear Viola Kirana Salasabila, will you keep dancing with me, you and me, be us against the world.
Karena menikah itu, adalah selamat menempuh hidup baru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mbak Ini kapan konfliknya? Ntar aku kasih konfliknya cepet, kalian nangeees :)) pokoknya yang siap baca part boros, silahkan bergabung di syiniiih :D
****************
Entah sudah berapa lama kami berada di jalanan yang macet ini. Gak tahu juga, perjalanan yang kata kebanyakan orang biasanya lancar jaya, kok jadi macet berjaya begini. Aku juga rasanya sudah mulai bosan.
Mulai dari nyanyi – nyanyi, tidur – tiduran. Cubit – cubit Gyan sampai ngupil sudah ku lakukan.
Aku gak ngupil beneran kok, cuman berasa gatel aja tadi hidung, tapi gak sengaja ada upil nyangkut dan aku reflek bilang 'Iih ada upil' dan Gyan langsung terjenggit kaget. "Oyang! Jorok ih." Aku ngakak lihat ekspresi Gyan yang menatap jijik karena di jariku ada upil.
Aku mengambil tissu dan ngelap upil itu pakai tissue, lalu membersihkan jari tadi dengan tissue basah.
Aku meraih tangan kiri Gyan dan menggenggamnya lalu Gyan "Habis ngupil pegang – pegang suami. Nyebelin banget sumpah." Aku sontak manyun dan merengut "Udah di bersihin tahuuu pake tissue basah!" Rengekku dan Gyan terkekeh.
"Iya. Gak apa – apa. Mau bertahan sampai berapa lama juga kita, untuk gak bisa pernah kelihatan gak ngupil di depan pasangan? Nantinya hari – hari kita bakalan kita jalanin bersama – sama terus. Tinggal bareng, tidur bareng, ya lama – lama bakalan kebongkar semuanya."
Aku tersenyum menatap Gyan. Memeluk lengannya dan menyandarkan kepalaku di bahunya "Beneran gak bakalan ilfeel gitu? Nanti kamu ilfeel lirik yang lain lagi?" Tanyaku dan Gyan ketawa.
"Kamu juga bakalan banyak lihat keajaiban aku kan?" Tanyanya dan aku mengangguk "Kebiasaan kamu cuman koloran keluar kamar mandi itu, kan? apa ada yang lain lagi?" Tanyaku dan Gyan ketawa "Ya nanti juga kamu tahu." Jawabnya dan aku merengut kesal.
"Ya gak apa – apa deh, kebiasaan – kebiasaan gitu doang sih, cincay. Asal jangan kebiasaan melototin foto cewe – cewe seksi." Jawabku sambil merengut dan menusuk sedotan ke kotak buavita leci kesukaanku.
Gyan mengerutkan keningnya sambil ketawa "Suami macam apa, yang udah punya yang halal, masih melototin foto cewe seksi?" Tanyanya dan aku mengendikan bahuku acuh "Banyak tahu!" Jawabku dan aku melirik Gyan "Aku tuh suka bingung, kalau pencet search di IG tuh, suka nongol tuh cewe – cewe yang posenya nakal – nakal. Aku iseng lah buka IG nya, siapa sih yang follow mereka, kok bisa nyasar ke explorenya IG ku? Eh ternyata ada aja dong yang follow mereka, teman – teman cowo di kantor atau di agensi. Dan mereka married. Kalau kamu lihat muka – muka mereka, gak nyangka kalau mereka model kayak begituan." Jawabku dan Gyan ketawa sambil mengusap lembut kepalaku.
