Wangiiii!

3.3K 437 75
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Siapa yang tadi minta chicken wiiings?" Gue masuk ke dalam kamar dan lihat Ola lagi asik ganti-ganti channel TV sambil senderan di kepala tempat tidur. Dia dan daster kebangsaannya yang gak pernah absen setiap dia di rumah, melirik sok cuek, tapi begitu gue nongol dengan sekotak besar chicken wings kesukaannya dia langsung mengepalkan tangannya sambil memekik horeee dengan semangat dan gembira.

Pemandangan yang selalu bikin gue kangen pulang ya lihat Ola yang excited begini. Happynya Ola tuh selalu tulus gak pura-pura. Bikin yang ngasih juga jadi rasanya puas banget sudah memenuhi keinginan dia. Sama Ola, gue selalu merasa setiap usaha gue, walau hal remeh sekalipun, dianggap berarti.

"Yaaaay chicken wiinnnggss..." Ola kegirangan benar-benar kayak anak SD di kasih hadiah ulang tahun. Gue ketawa lihat tingkahnya yang selalu girang banget kalau lihat makanan. Gue sendiri alhamdulillah sudah mulai berkurang mual dan muntahnya, walau kadang masih suka sengaja minta di suapin sama Ola. Anggep aja keterusan.

Mumpung masih bisa minta suapin, karena sebentar lagi gue harus berebutan perhatian Ola sama si nugget. Halah Gy sama anak sendiri saingan perhatian. Tapi siapa sih yang gak tertarik sama perhatiannya Ola? Ola itu kalau sudah perduli, dia bakalan perhatian banget.

Dan kalau sudah merasakan perhatiannya Ola? Gak akan ada yang rela kehilangan gitu aja. Karena Ola ya gitu, selalu penuh totalitas kalau memberi perhatian ke orang yang dia sayangi. Benar-benar bikin kita merasa disayangiiin banget.

Benar kata Abram, dijaga, selagi ada. Karena kalau sudah lepas? Belum tentu akan kembali. Karena kenyataannya, yang selalu pergi adalah Ola dan yang selalu ngejar untuk kembali adalah gue. Dan butuh kerja keras juga, untuk meminta Ola kembali. It took me two years to bring her back into my arms. Begitu balik langsung gue nikahin, saking takutnya gue dia pergi lagi. Dan gue malah bego lagi, untung Ola gak ceraiin gue.

Gue sudah lihat sendiri kan, gimana menyesalnya pria bernama Miko? Dia kelihatan marah dan nelangsa dalam waktu yang bersamaan, melihat Ola tegas gak mungkin kembali. Dia kelihatan kayak mau mati banget nerima penolakan Ola. Orang gila yang sampai nawarin Ola dirinya, buat jagain Ola sepaket sama anak gue. Iya dong, dia mau Ola balik sama dia, walau Ola udah gendong-gendong bayi.

Kan gila banget? Sampai nerima anak gue aja rela coba? Segitu kepinginnya si Miko ini balikan sama Ola. Sampai dia rela jadi bapak tiri anak gue.

Gue yang gak rela ngelepas dua-duanya. Enak aja. Anak gue tunggu lama-lama, sekalinya ada yang jadi bapaknya si Miko.

Gue bahkan rela di pukulin Mas Arya dan di paksa ngucap cerai atas Ola waktu itu. Walau Papa mertua gue sudah meminta mas Arya stop berkali-kali.

Jadi begini ceritanya waktu itu.

Gue duduk di sofa single dengan Mas Arya yang menjulang tinggi di depan gue. Dia bahkan gak mau duduk demi bisa mengintimidasi gue yang bodynya cuman ¼ nya dia. Papa mertua gue duduk berdampingan dengan Mama mertua gue dan menatap gue dengan marah dan sedih. Campur aduk lah pokoknya tatapan mereka.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang