Kamu Tuh Ya!!!

6.2K 677 113
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf deh ya kalau ada typo hahahaha.... :p

**********




"Yaa... dengarlah sayangku.." Gyan bernyanyi lirih sambil kami bergandengan tangan dan tertawa pelan menyusuri lorong hotel ini. "Aku mohon kau menikah denganku.." Dia mengedipkan sebelah matanya kepadaku dan aku tertawa lebih kencang.

"Ssstt.." Gyan meletakan telunjuknya di bibirnya "Kamu bangunin orang banyak, nanti." Sahutnya sambil ketawa. Kami memang menghabiskan malam pertama di hotel saja.

Bukan bermaksud kabur dari kerumunan beberapa saudara yang mungkin bakalan muncul, tapi kami malas repot juga. Lagian mumpung ada yang kasih hadiah voucher hotel.

Sebenarnya ini yang jadi alasan mendasar aku dan Gyan kenapa pulang resepsi lansung ke hotel. Satu, kami malas bangun pagi. Kalau di rumah kan sungkan, kami belum bangun sementara mama dan papa pasti sudah bangun. Mama papaku itu anti bangun siang.

Dua, kami pingin ngamar seharian dan bermalas – malasan. Jelas ini juga gak mungkin di lakukan di rumah kan? Tiga, kami pingin sehari aja, hidup kami semudah angkat telepon dan pesan makanan. Keempat, yaah... namanya juga pengantin baru, jaga – jaga kami itu kaaan, malu dong keluar kamar kondisi babak belur tampangnya?

Jadi memang lebih aman di hotel aja. Bebas merdeka.

Gyan sendiri sudah minta tolong Deden untuk check in dan ambil kunci, lalu masukan barang – barang. Deden ini selain manager cafe kayaknya jadi tangan kanan Gyan. Orangnya memang setia banget.

Kami sampai di depan kamar kami dan Gyan malah bersandar di pintu. Dia memasukan sebelah tangannya ke dalam kantong celana dan sebelah tangannya memegang tas tanganku yang berisi peralatan makeup dan kebersihan.

Aku sendiri sudah menenteng sepatuku, karena ujung jari kakiku lecet. Walau itu sepatu datar, tetap aja ujungnya lancip, kelamaan di pakai ya lecet juga. "Bukaa..." Rengekku karena aku sudah pingin segera membersihkan segala makeup dan mengguyur badanku dengan air hangat.

Gyan ketawa sambil masih bersandar di pintu "Apanya yang dibuka?" Tanyanya dan aku menghentakan kakiku ke lantai yang terlapisi karpet ini "Iiih... mas Gy!" Rengekku dan Gyan masih aja ketawa – ketawa. "Passwordnya apa?" Tanyanya jahil banget.

Aku manyun sambil melirik kesal, tapi Gyan tetap diam gak bergeser. "Passwordnya apa, sayang?" Tanyanya sekali lagi dan aku mencebik kesal "I love you." Ucapku gak pakai suara. Gyan ketawa "Gak bisa kebuka kalau gak kedengaran." Jawabnya dan aku semakin mencebik kesal.

Aku maju dan menempelkan bibirku di telinganya "I... Love... You..." Bisikku dan Gyan tertawa sampai bahunya terguncang. "Password accepted." Katanya lalu dia mengeluarkan kunci kamar dari kantong celananya. Menempelkan kartu itu ke pintu dan membuka lebar pintu kamar tapi dia malah narik lagi kartunya dan berbalik lagi.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang