[17] something happened

4K 724 23
                                    

Jam menunjukan pukul 12 malam.

Cherreen masih sibuk dengan ponselnya dikarenakan besok libur. Well, ia masih asyik mengobrol dengan kakaknya, Nickhun yang saat ini tengah berada di negara lain.

Semua penghuni di rumahnya sudah tertidur. Hanya dia yang terjaga.


TAP!


TAP!


TAP!



Cherreen mengangkat kepalanya ke langit langit kamarnya mendengar suara langkah di lantai 2. Kamar Cherreen memang terletak di lantai satu. Dan tepat di atasnya ada kamar kakaknya yang lain.

Tak mau terlalu memikirkan, Cherreen memilih mengambil remote tv dan menyalakan layar sebesar 42 inchi tersebut supaya suasana tak menjadi terlalu sepi dan sunyi.


TAP!


TAP!


TAP!


Lagi-lagi terdengar suara langkah dari lantai atas. Cherreen mengalihkan pandangan dari ponselnya ke langit langit kamarnya lagi. Kalau hanya langkah biasa harusnya tak terdengar sejelas itu.

Ini lebih seperti langkah orang berlari. Begitu pikir Cherreen.

Penasaran. Cherreen menyingkapkan selimutnya dan beranjak dari tempat tidurnya. Ia berjalan ke luar kamar.

Pandangannya langsung menyebar tatkala pintu kamarnya ia buka.

Sepi. Begitu keadaan ruang tengah yang berada tepat di depan kamarnya. Perlahan Cherreen melangkahkan kakinya keluar kamar, dengan membiarkan pintunya setengah terbuka.

Cherreen melirik ke arah tangga kemudian berjalan ke arahnya dan menaiki anak tangga tersebut satu persatu.

Di lantai 2 ada 2 kamar kosong dan satu ruangan besar yang biasa dipakai oleh keluarganya berkumpul. Dan kamar kakaknya yang lain ada di dekat anak tangga. Sementara kamar yang lain berada di dekat balkon. Kamar tersebut adalah kamar milik Nickhun yang memang sengaja dibiarkan kosong.

Sesampainya di atas Cherreen langsung menuju satu satunya kamar yang terisi. Ia meraih kenop pintu kamar tersebut. Kakak laki-lakinya itu tak mengunci pintu kamar seperti halnya yang biasa dilakukan Cherreen.


CKLEK!


Cherreen membukanya perlahan. Dan nampak di sana kakak laki-lakinya tengah tertidur dengan posisi terlentang.

Melihat itu, Cherreen menutup kembali pintu kamar tersebut. Keningnya berkerut.

"Kalau bukan abang terus si-"


CKLEK!


Cherreen membelalakan matanya menoleh ke arah pintu kamar yang berada di dekat balkon. Kenop pintu kamar tersebut turun ke bawah.

Degup jantung Cherreen makin kencang mengingat di kamar tersebut harusnya tidak ada orang karena kunci pintu kamar tersebut juga ada di tangan Nickhun.

Dengan cepat Cherreen kembali turun ke lantai satu dan berlari ke kamarnya.

Namun dirinya harus kembali dikejutkan ketika melihat pintu kamarnya yang ia biarkan terbuka tadi sekarang telah menutup.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang