[159] biasain

433 128 1
                                    

"Biasain untuk cek dari jendela sebelum lo bukain pintu," ucap Achawin pada Yin Anan, teman satu kosannya. Ia kemudian menyingkapkan hordeng jendela ruang tamu untuk melihat keadaan di luar.
 
 

Baru saja, Win menahan pergerakan tangan Anan yang hendak membuka pintu utama kosan yang mereka tempati, setelah sebelumnya keduanya mendengar ada sebuah sapaan 'Permisi!' dari luar rumah.
 
 

"Kenapa?" tanya Anan bingung.

"Karena bisa aja mereka bukan manusia. Dan ketika mereka yang bukan manusia itu lo bukain pintu. Mereka bakal masuk. Entah niatannya cuma buat cari tempat atau emang mau nyelakain penghuni di dalemnya."

"Nyelakain? Maksud lo kayak kiriman santet gitu?" tanya Anan sekali lagi.

Achawin menganggukan kepalanya. Wajahnya yang terlihat serius membuat Anan menelan salivanya. Ia tak tahu kalau calon dokter seperti Achawin percaya dengan hal-hal seperti ini.
 
 

"Kalau lo nggak percaya, coba cek dari jendela. Ada nggak sekarang orang di luar," katanya yang kemudian memilih masuk ke dalam kamarnya.
 
 

Anan menuruti perintah Win, ia mendekat ke arah jendela untuk kemudian disibakkannya sedikit hordeng yang menjadi penutup jendela tersebut.

Dan ya, seperti apa kata Achawin.

Tidak ada apa-apa di sana.

Padahal jelas-jelas tadi keduanya mendengar sebuah suara, 'permisi!' dari luar sana.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang