[123] anak baru

783 175 4
                                    

"Tau nggak lo, dulu pernah ada pegawai bagian account officer yang meninggal karena kecelakaan di jalan," ucap Mew Suppasit kepada Boat Napat, seorang pegawai baru di bagian Account Officer yang kebetulan mempunyai jobdesk bekerja di lapangan untuk menemui nasabah.

Sebelumnya memang Boat sudah pernah dengar soal ini. Namun ia tak tahu kalau pegawai itu juga menempati jabatan yang sama seperti dirinya.

"Ya hal biasa sih," ucap Mew lagi. "Coba nggak biasa kalau lo udah kebagian tugas piket," sambung Mew sembari beranjak meninggalkan Boat yang hari ini harus menginap di kantor karena jadwal piketnya.

Dan perkataan Mew sukses membuat Boat sedikit kepikiran.

Memangnya kenapa kalau dia kebagian tugas piket? Akan ada apa?

Pertanyaan tersebut terus terputar di kepalanya sebelum ia sempat tanyakan pada Mew yang terburu-buru untuk pulang setelah jam kantor selesai.
 
 
Di kantor tempat Boat baru bekerja ini memang ada jadwal piket bagi semua karyawannya. Mereka mendapat giliran untuk piket setiap harinya dan harus menginap di kantor ketika jadwal piket mereka datang. Sehari ada tiga orang, dimana hari ini kebetulan adalah jadwal bagi Boat untuk piket pertama kali bersama dua pegawai lainnya.

Di kantor tersedia kamar yang memang diperuntukan untuk karyawan yang mendapat giliran piket.

Awalnya biasa, tak terjadi hal-hal aneh dan Boat bisa tidur dengan semestinya pada pukul 10 malam. Sampai akhirnya ketika ia terbangun pukul 2 dini hari dan memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur ketika ia rasa tenggorokannya kering.

Boat beranjak dari kamarnya, kemudian pergi menuju pantry hendak mengambil air minum. Namun tanpa sengaja ia menangkap suara dari arah kamar mandi yang ada di dalam pantry.

Khas suara air yang mengalir dari kran yang menyala.

"Mas Tay atau Mas Arm kali ya?" batin Boat mencoba menebak-nebak. Keduanya adalah teman piketnya hari ini. Dan ya, mereka memang tidur di kamar yang berbeda-beda.

"Tapi kok..."

Boat refleks melirik ke arah bawah pintu kamar mandi tersebut.

Gelap.

Tak ada sinaran yang menandakan lampu di dalamnya menyala.

"Beneran Mas Tay kali ya? Dia kan emang suka nggak nyalain lampu kalau ke kamar mandi," batin Boat dan memutuskan untuk tak terlalu peduli dengan hal tersebut.

Tak mau berlama-lama di sana, setelah meletakan gelas di dekat westafel, Boat langsung berjalan keluar pantry, hendak kembali ke kamarnya dan melanjutkan istirahatnya. Sampai ketika Boat ingin memasuki kamarnya, ia melihat bayangan hitam melesat dengan cepat dari arah tangga.

Boat kaget. Tentu saja. Namun ia berusaha berpikiran positif dan meyakinkan dirinya bahwa apa yang ia lihat hanya sekedar ilusi semata karena keadannya yang masih linglung karena setengah sadar.

Biar begitu, buru-buru Boat memasuki kamarnya dan melanjutkan acara tidurnya. Kali ini dengan keadaan lampu menyala tak seperti sebelumnya.

Hingga pagi datang, matahari mulai semakin meninggi ketika Boat terbangun dan mendapati Arm sudah ada di pantry menyiapkan sarapan pagi.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang