[128] gedung seberang

636 170 6
                                    

Mew Suppasit Jongcheveevat.

Memicingkan matanya guna memperjelas apa yang dilihatnya dari gedung sebelah kantornya.

Gedung tempat ia bekerja kebetulan bersebelahan dengan gedung tua usang yang sudah tak terpakai lagi.
 
 

"Ngapain lo?" tanya Off Jumpol, rekan satu divisinya ketika melihat tingkah aneh Mew yang terus berdiri di dekat jendela dan memperhatikan gedung di depan mereka. "Nyari wangsit?" sambung Off lagi membuat Mew menolehkan wajahnya.

"Gedung sebelah," kata Mew sembari menunjuk tempat yang dimaksud dengan tangan kanannya. "Dibuka lagi apa gimana?" tanyanya kemudian.

"Dibuka?" sahut Off dengan sebuah pertanyaan balik. Ia turut mendekat ke arah jendela dan mengikuti arah pandangan Mew sebelumnya. "Dibuka gimana? Bukannya disegel itu gedung?"

"Iya kan?" timpal Mew.
 
 

Setiap pulang kerja, Mew selalu melewati area depan gedung tersebut. Dan dapat ia lihat dengan jelas rantai besi yang mengunci gerbang utama dengan sebuah papan bertuliskan terlarang untuk umum. Dimana artinya orang luar tidak bisa memasuki gedung tersebut sembarangan.
 
 

"Emang kenapa dah?" tanya Off kemudian.

"Ya itu, masa ada yang naro manequin di sana," ucap Mew sambil mengarahkan telunjuknya ke jendela di gedung sebrang.

"Hah?"

Kedua alis Off bertaut. Keningnya mengerut, memandang Mew dengan pandangan bingung.

"Manequin apaan?"

"Itu, manequin yang ada di jendela. Di lantai yang sama kayak kita berdiri sekarang ini," jawab Mew sembari kembali menunjuk ke tempat yang sama.

"Cuci muka sana lo, Mew!" ucap Off sembari mengusap wajah Mew membuat Mew berjingkat kaget dengan tindakan jahil temannya satu itu, "nggak ada apa-apa di sana!" sambung Off melanjutkan sebelum Mew sempat memprotes tindakannya.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang