[67] when he was four

2.1K 469 2
                                    

Jayler terpaku memandang sebuah ruangan berukuran besar. Tubuhnya mematung di ambang pintu. Kakinya seperti berat untuk melangkah masuk ke dalam ruangan yang sering dijadikan kamar ketika ada acara bersama di rumah saudaranya ini.

Ingatannya melambung jauh ke tahun dimana usianya masih berusia sekitar 4 tahun.

Ada acara kumpul keluarga besar. Dan ruangan didepannya yang bisa muat 4 ranjang berukuran besar hanya diisi dua ranjang saja. Satu ranjang menempel dengan dinding kaca yang bisa dilihat dari luar. Dan ranjang lain diletakan dengan posisi sejajar dengan pintu masuk kamar.

Kamar tersebut lalu dikhususkan untuk anak-anak kecil. Per ranjang diisi 3 sampai 4 orang dimana Jayler menempati ranjang yang sejajar dengan pintu masuk kamar.

Awalnya, semua baik baik saja. Hingga tengah malam tiba tiba para orangtua berdatangan ke kamar tersebut karena beberapa saudara Jayler lainnya menangis.

Mereka semua menangis dalam posisi berada di bawah tempat tidur dalam keadaan duduk.

Parahnya Jayler yang waktu itu sebagai anak termuda yang paling parah karena terpental hingga keluar kamar. Padahal kalaupun terjatuh harusnya ia berada di dekat tempat tidur bukan terpental jauh hingga keluar kamar seperti itu.

Dan saat itu juga, bibi Jayler yang mempunyai kemampuan lebih memberi semua anak anak yang menangis air minum yang telah dibacakan doa supaya diam dan lupa dengan kejadian itu.

Dan itu berhasil.

Tak ada satupun yang mengingat kejadian di malam itu.

Kecuali Jayler.

Ya, Jayler mengingat semua kejadian di malam itu.

Kejadian dimana dia merasa tubuhnya tiba tiba terangkat dan tertarik lalu terlempar jauh.

Air yang didoakan itu tak mampu menghapus ingatan Jayler di usianya yang baru 4 tahun kala itu.

Dan itu menimbulkan trauma yang membuatnya mendadak takut untuk masuk ke kamar itu lagi meski saat ini usianya sudah menginjak usia hampir seperempat abad.
 
 
"Kok malah diem di situ? Ayo masuk. Katanya capek? Lo bisa tidur di sini."
 
 
Jayler memandang ranjang yang terletak sejajar dengan pintu tersebut. Ia menelan salivanya dengan kening berkerut.
 
 
"K-kayaknya gue mau tiduran di sofa depan aja deh."

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang