[103] dont tell a story here

995 211 8
                                    

Sudah menjadi tradisi untuk orang-orang yang suka menaiki suatu gunung untuk menjaga perkataan dan perbuatan selama menanjak.

Bright yang sudah beberapa kali naik, tentu sudah tahu akan hal itu.

Tapi biasanya, tak ada hal aneh yang menimpa dirinya atau rombongannya.

Tak banyak cerita mistis yang bisa ia bagikan kepada orang-orang yang bertanya apa saja yang ia alami ketika ia naik gunung.

Setidaknya sampai ketika ia menaiki Gunung Ungaran. Ia dan teman-temannya masih berada di puncak ketika secara mendadak mendengar suara bunyi alat musik khas Jawa dimana orang biasa menyebutnya Gamelan.

"Kenapa Bri?" tanya Gulf, salah satu rekan naik gunungnya ketika Bright tengah menajamkan alat indera pendengarannya untuk memperjelas apa yang ia dengar barusan.

"Gak ada. Kenapa, Pi?" tanya Bright balik pada Gulf. Ia biasa memanggil Gulf dengan panggilan Gupi.

Sebenarnya bisa saja Bright berkata jujur dan mengatakan apa yang ia alami pada Gulf, tapi ia ingat akan peringatan untuk tak pernah membahas atau menceritakan kejadian aneh apapun yang menimpa mereka ketika mereka masih di area gunung.

"Jangan bengong. Gua perhatiin lu diem aja," ucap Gulf sambil menepuk bahu Bright yang ditanggapi dengan sebuah anggukan kecil yang bersamaan dengan semakin jelasnya bunyi Gamelan yang ia dengar.

'Ada acara hajatan di bawah kali ya, terus suaranya sampe sini karena kebawa angin,' terka Bright dalam hati.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang