Film Rachanun Mahawan atau yang biasa dipanggil Film, tengah terburu-buru membuka payungnya ketika hujan secara tiba-tiba turun dengan derasnya.
Ia baru saja selesai melakukan interview di salah satu perusahaan design ternama.
Tak ada hal yang aneh, karena meskipun langit agak gelap jam masih menunjukkan pukul 6 sore.
Ya masih sore. Dan tak ada yang aneh, kecuali dengan atmosfir yang dirasakan Film. Entah mengapa Film merasa ada yang aneh.
Setiap orang yang Film lewati tidak memakai payung dan membiarkan diri mereka kehujanan. Tak ada chitchat atau kebisingan yang biasanya Film dengar bila berjalan di trotoar seperti ini. Semuanya diam dan terlihat dingin. Mereka berjalan menuju ke arah yang sama.
Hingga secara tiba-tiba sebuah taksi berhenti tepat di depan Film dan memberikan kode pada Film untuk masuk ke dalam taksinya.
"Oh engga, Pak, makasih, saya mau ke halte," ucap Film sembari memberikan gesture penolakan lalu menunjuk ke arah halte yang jaraknya masih sekitar 100 meter lagi.
Tapi sopir taksi tersebut memberikan kode pada Film untuk masuk, "masuk mbak," terus-terusan.
Menyerah, akhirnya Film memutuskan untuk masuk ke dalam taksi.
Sampe halte gue berhenti deh. Begitu pikir Film.
Lagipula Film juga ingin menghindari orang-orang yang ia lewati sedari tadi.
Begitu Film melipat payung dan menutup pintu, taksi tersebut kemudian berjalan. Hingga beberapa menit kemudian ketika mereka semakin menjauh dari tempat Film naik tadi, Sang Sopir berkata,
"Tadi pas saya lihat mbak jalan kayak mau ngehindar supaya nggak tabrakan sama orang di sepanjang trotoar yang kosong tadi, saya langsung mikir kayaknya saya harus nolong mbak."
"Hah kosong, Pak?"
"Iya, mbak."
KAMU SEDANG MEMBACA
bed time stories; thai idols ✅
Fanfiction[BOOK FIVE] "be careful, you may not be alone!" started: October, 25th 2018 end: March, 14th 2021