"Beneran digali?" tanya Ploy pada Prigkhing ketika ia sedang main ke rumah Prigkhing.
Ploy melihat ada beberapa petugas atau pekerja yang tengah menutup galian tanah di kebun belakang rumah tetangga samping rumah Prigkhing.
Kebetulan Prigkhing kenal siapa tetangganya yang tinggal di samping rumahnya itu.
Beliau adalah wanita sepuh berusia sekitar 80tahunan yang beberapa waktu lalu meninggal akibat usia lanjut.
Dan karena sudah tak ada yang menempati lagi, rencananya rumah tersebut akan dijual.
Perihal pertanyaan Ploy sebelumnya, itu adalah soal cerita dari wanita tersebut yang beliau ceritakan pada Prigkhing sebelum meninggal.
"Iya, katanya di sana itu ada mayat neneknya mendiang," jawab Prigkhing, "tahu sendiri kan kalau orang zaman dulu tuh emang suka nguburin sanak saudara mereka di deket rumah? Katanya biar tetep ngerasa deket," jelas Prigkhing lagi.
"Terus itu digali karena mau dijual?"
Prigkhing menganggukkan kepala lagi.
"Apa nggak serem ya tinggal di rumah yang belakangnya ada makam begitu??" tanya Ploy sembari mengusap-usap lengannya, "aku sih merinding," sambungnya lagi sembari menjauh dari jendela lantai dua tersebut dan kembali duduk di ujung tempat tidur Prigkhing.
"Itu belum seberapa, Ploy, kamu tahu nggak???" tanya Prigkhing sembari mengikuti Ploy dan duduk di sampingnya.
"Tahu apa?" tanya Ploy penasaran karena melihat wajah antusias Prigkhing dalam bercerita.
"Pas peti matinya diangkat dan dibuka, dibaliknya itu ada bekas cakaran tangan!"
"Hah? Yang bener? Kok bisa???"
Prigkhing menganggukkan kepalanya.
"Iya bener, dimana itu artinya neneknya tetangga aku itu berarti dikubur hidup-hidup. Dan dia berusaha keluar, makanya ada banyak bekas cakaran di tutup petinya itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
bed time stories; thai idols ✅
Fanfic[BOOK FIVE] "be careful, you may not be alone!" started: October, 25th 2018 end: March, 14th 2021