[154] attacks

466 141 4
                                    

Lelah.

Satu kata penuh makna untuk Oom Eisaya Hosuwan.

Bukan hanya lelah secara fisik tapi juga secara mental. Pun dengan perasaannya.

Saat ini ia tengah menjalin hubungan asmara dengan seorang laki-laki yang cukup baik dan tampan. Hari-hari mereka penuh bahagia.

Well, setidaknya itu sebelum semuanya terjadi.

Sebelum ia banyak mendapat serangan ganjil yang selalu mengarah kepadanya.

Serangan yang menurut orang yang 'bisa' dilakukan oleh makhluk-makhluk tak kasat mata.
 
 

"Itu serangan dari mantannya pacar kamu, dia ingin kamu sama pacar kamu putus."
 
 
 
Oom masih mengingat jelas perkataan salah satu temannya itu. Ia juga pernah membahasnya dengan sang pacar.

Namun sang pacar mengatakan untuk jangan terlalu percaya hal-hal seperti itu.

Awalnya Oom ingin menuruti apa kata pacarnya, tapi lama-lama Ia tak tahan dengan berbagai macam gangguan yang ada.

Pernah suatu malam rumahnya didatangi banyak kelelawar, yang terus menunjukan diri ke jendela kamarnya.

Pernah juga ia diganggu dengan berbagai macam gangguan suara atau penampakan yang membuatnya bukan hanya tak bisa tidur tapi juga takut.

Fisiknya lelah. Pun dengan mentalnya. Belum lagi tuntutan di kantor dari sang atasan.

Oom bingung harus bagaimana.

Serangan itu tak kunjung berhenti dan sudah terjadi selama setahun belakangan.

Tubuh Oom semakin kurus, kantung matanya semakin besar. Emosinya semakin terkuras. Kadang, kalau tak ingat bahwa ia dan pacarnya akan segera menikah, ingin rasanya Oom memutuskan hubungan mereka dan pergi dari semuanya.

Tapi Oom tahu, rasa cintanya lebih besar. Rasa sayang membuatnya berusaha menahan semua serangan dan gangguan yang terjadi padanya.
 
 
"K-kenapa kak?" tanya Oom pada sang kakak yang baru saja keluar kamar.

Oom sedang berada di ruang tengah dan menonton televisi.

"Kayak ada suara orang nangis. Kamu denger nggak?"

Oom menelan salivanya. Kakaknya yang berada di dalam kamar saja dengar, apalagi dirinya.

Ya, Oom juga mendengar suara yang dimaksud oleh sang kakak. Namun ia lebih memilih mengabaikannya.

"Suaranya kayak dari depan rumah," ucap sang kakak yang kemudian berniat untuk pergi ke pintu utama.

"J-jangan ke sana kak!" seru Oom kemudian. "Jangan ke sana. Jangan dibuka. Pokoknya diemin aja."

"Loh kenapa?"

"Nanti dia masuk. Malah bahaya."

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang