[145] hawanya panas

488 148 2
                                    

"Gimana?" tanya Khaotung pada Pluem yang tengah mengamati sekitaran penginapan yang mereka datangi.

Pluem, Khaotung, JJ dan Win tengah mengadakan liburan, dan rencananya mereka akan menginap selama beberapa hari.

"Hawanya panas," ucap Pluem membuat ketiga temannya menelan saliva.

Terakhir kali mereka liburan dan Pluem bilang bahwa hawa tempat mereka menginap panas, mereka mendapat gangguin dari para penunggu penginapan secara bertubi-tubi.

Bukan hanya gangguan ditampaki atau dibiarkan mendengar suara-suara saja, tapi juga sampai dibuat sesak napas bahkan tak nyaman karena mencium bau busuk yang amat sangat menyengat.

Pluem memang seperti lebih sensitif dan mempunyai antena sendiri untuk mendeteksi bahaya seperti ini.

"Ya udah kalau gitu kita cari tempat nginep lain aja," ucap JJ kemudian.

"Iya, daripada murah tapi digangguin pas lagi tidur. Mending mahal tapi nyaman," tambah Win lagi.

"Tapi udah jam 8 malem begini. Kita mau cari penginapan dimana?" tanya Khaotung.

Pluem diam. Ia tak terlalu tahu daerah yang mereka kunjungi dan hanya ikut-ikutan temannya saja. Jadi dia merasa tak bisa memberikan masukan saat ini.

"Kemana aja asal jangan di sini."

Pluem paham kenapa JJ dan Win bersikeras untuk pindah ke tempat lain. Waktu itu, yang paling sial adalah mereka berdua. Win hampir masuk rumah sakit karena rasa sesak yang diakibatkan oleh penunggu tempat penginapan waktu itu. Pun dengan JJ yang badannya jadi kebiruan.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang