[107] a crying sound

952 204 14
                                    

Malam sudah sangat larut ketika Becky Armstrong memutuskan untuk segera pergi ke alam mimpinya, ia selesai melakukan ritual malamnya, skincare-an, setelah selesai dengan semua tugas sekolah yang ia kerjakan. Hal tersebut sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari.

Becky baru saja merapatkan selimutnya sampai ke batas dada ketika secara tiba-tiba dari arah belakang punggungnya ia mendengar suara tangisan sendu yang cukup pelan namun masih bisa tertangkap indera pendengaran.

Becky menoleh ke belakang, tepatnya ke arah jendela yang berada di balik gorden warna putih agak tipis.

Suara tersebut memang sangat pelan, namun saking pelannya Becky yakin suara tersebut berada di dekat jendela kamarnya.

Becky menunggu, menunggu sampai sesuatu apapun itu muncul dan berjalan melewati jendelanya. Biasanya ia bisa melihat bayangan yang melewati jendela kamarnya tersebut saking tipisnya gorden yang menutupi.

Tapi tak ada. Tak ada satupun bayangan yang kunjung terlihat.

Becky menelan salivanya. Ia memutuskan untuk kembali ke posisi tidurnya semula. Mencoba mengabaikan suara tangis yang masih terus terdengar.

Kini ia menarik selimutnya sampai sebatas ujung dagu.

"Tidur! Tidur!" ucapnya meyakinkan diri sendiri agar segera terlelap.

Sialnya suara tangisan tersebut semakin kencang terdengar seiring dengan Becky yang berusaha untuk tidur.

Becky yang sudah memejamkan mata, mendadak membuka matanya secara paksa. Ia singkapkan selimutnya dan berjalan ke luar kamar. Menuju kamar ibunya yang juga tidur sendiri akibat ayahnya yang tengah melakukan dinas ke luar kota. Dan baru akan pulang lusa.
 
 

"Kenapa?" tanya sang ibunda ketika melihat Becky yang tiba-tiba menaiki tempat tidur lalu memeluknya.

"Ada suara orang nangis, bu, di kamar. Becky takut," ucapnya mencoba menyembunyikan wajahnya di pelukan sang ibunda.

"Kucing kali itu mah."

"Bukan bu, suara perempuan nangis itu, Becky yakin."

"Ya udah iya iya, udah ayo tidur."

"Bu?"

"Iya?"

"Sekarang yang kedengeran suara bayi nangis."

"Anak tetangga kali."

"Bu!"

"Tutup aja kupingnya. Nanti juga lama-lama hilang sendiri suaranya."

Becky mengangguk. Ia memutuskan untuk memejamkan matanya. Berusaha untuk tertidur sampai ia teringat akan sesuatu.
 
 
 
 
 
 
 
Teringat kalau....
 
 
 
 
 

pagi tadi ibunya ikut pergi bersama ayahnya pergi ke luar kota.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang