[181] at sister's bedroom

434 132 0
                                    

Selama berkuliah, Prem Warut Chawaltirujiwong memutuskan untuk tinggal jauh dari rumahnya. Menyewa sebuah kondo yang terletak dekat dengan kampusnya.

Hingga empat tahun kemudian setelah selesai berkuliah, Prem memutuskan untuk kembali ke rumah dan tinggal di sana.

Awalnya Prem senang karena bisa tinggal bersama lagi dengan keluarganya, namun kesenangannya itu terusik dengan kedatangan mimpi-mimpi buruk yang selalu dialaminya semenjak hari pertama ia menginjakan kaki di rumahnya sendiri.

Biasanya ia akan terbangun di jam-jam lewat tengah malam dengan napas terengah. Dalam mimpinya ia seperti dihantui dan dikejar oleh sesuatu yang sulit ia jelaskan.

Dimana tiap kali terbangun, Prem selalu beranjak dari kamarnya menuju dapur untuk sekedar meminum segelas air mineral. Setelahnya ia mendatangi kamar adiknya yang masih berusia 10 tahun. Kamar mereka kebetulan memang bersebelahan. Prem selalu ingin memeriksa apakah adiknya tertidur lelap atau tidak.

Prem akan tersenyum ketika melihat Sang adik yang lelap tertidur, tak seperti dirinya yang selalu bermimpi buruk. Sayangnya bukan hanya sebuah perasaan tenang yang Prem rasakan ketika memeriksa keadaan Sang adik. Tap kali Prem datang ke kamar adiknya, ia merasakan sebuah perasaan tak nyaman. Prem merasa ada orang lain di kamar Sang adik. Prem merasa ada suara desahan napas yang berembus di belakang tengkuk lehernya.

Hingga pada suatu malam Prem kembali terbangun. Kali ini bukan karena mimpi buruk yang ia alami setiap malam. Melainkan karena sebuah teriakan dari kamar Sang adik.

Prem buru-buru menghampiri Sang adik yang tengah dalam keadaan menangis dan berusaha menenangkannya.
 
 

"Udah, udah, ada abang di sini," kata Prem kepada adik perempuannya satu itu.

"Abang, hiks..."

"Iya, kenapa?"

"I-itu siapa?" tanya Sang adik sembari menunjuk ke arah belakang punggung Prem.
 
 

Prem mengerutkan kening. Perlahan kepalanya menoleh ke belakang mengikuti kemana jari telunjuk Sang adik menunjuk.

 
 
 
KRIEEEEET....

 
 
 
BRAK!!
 
 
 
Pintu kamar adik Prem terbanting dan tertutup rapat. Membuat keduanya tersentak. Adik Prem langsung menyembunyikan kepalanya dalam dekapan Prem.

Pintu kamar Sang adik memang sering bergerak sendiri karena angin. Maklum, kayu daun pintu tersebut sudah cukup tua.

Tapi, pintu tersebut tak pernah bisa menutup sempurna tanpa paksaan orang yang hendak menutupnya.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang