[24] baju merah

3.1K 623 8
                                    

"Lo yakin pake baju ini?" Tanya Mild ketika melihat Focuz mengenakan baju santai berwarna merah.

"Emang kenapa?" Tanya Focuz bingung.

"Ya kan ada mitos soal-"

"Elah jangan digubris mitos doang mah!" Seru Mek yang tiba tiba datang dan langsung melingkarkan tangannya di bahu Mild. "Udah yuk masuk." Ajak Mek pada Mek dan Focuz.

Keduanya menurut dan langsung mengikuti Mek yang naik ke dalam mobil yang akan membawa mereka ke daerah pesisir pantai.

Menurut prakiraan cuaca hari ini akan cerah berawan sepanjang hari. Dan itu benar benar saat yang tepat untuk mereka liburan melepaskan stress yang melanda.

Setelah 4 jam perjalanan. Mobil yang membawa mereka akhirnya tiba juga di tempat tujuan. Mek, Mild, Kang dan Focuz langsung turun dari Mobil.

"Perasaan gue doang apa emang cuacanya jadi mendung?" Tanya Mild ketika mereka berempat berjalan menuju ke pinggiran pantai.

"Kayaknya sih," sahut Kang.

"Aneh, padahal katanya bakal cerah. Terus tadi juga sebelum turun dari bus langitnya biru biru aja dah." Timpal Mek.

Focuz hanya menggendikan kedua bahunya.

"Aduh!" Seru Focuz secara tiba tiba, bersamaan dengan suara petir yang mendadak menyambar air laut membuat keempatnya terkejut.

Kang langsung memegang bahu Focuz.

"Kenapa, bi?" Tanya Kang yang melihat Focuz memegangi kakinya.

"Gatau yang, kaki aku kayak ketusuk beling." Ucap Focuz.

"Coba dudukin dulu." Saran Mek yang diangguki oleh keduanya.

Kang membuka membuka sendal bertali yang digunakan oleh Focuz.

"Damn!" Seru Mild ketika melihat telapak kaki Focuz yang mengeluarkan banyak darah. Ada satu beling yang tertancap di sana.

Dengan perlahan Kang mencoba mencabut beling tersebut. Lalu membuka kemeja birunya untuk membalut luka Focuz tersebut.

"Kayaknya mending kita balik deh. Lagian mau hujan juga." Saran Mild kemudian.

"Iya, ke pantainya kita batalin dulu aja." Tambah Mek.

Focuz dan Kang menganggukan kepalanya.

"Kamu naik ke punggung aku bi. Biar aku gendong." Ucap Kang sembari berjongkok.

Focuz menurut.

Mereka berempat kembali ke mobil dan berencana pergi dari pantai tersebut.

Anehnya cuaca mendadak kembali cerah. Bahkan petir yang sebelumnya terus menyambar tak lagi terlihat bahkan gemuruhnya pun tak lagi terdengar.

Membuat Mild mengerutkan keningnya ketika melihat itu semua.

Mild melirik ke arah Kang yang masih fokus memegangi luka Focuz sementara Mek sibuk menyetir.

Dalam hatinya Mild menduga, bahwa mungkin saja larangan memakai baju merah ke pantai tersebut bukan hanya sekedar mitos belaka.

Buktinya langit berubah mendung ketika mereka sampai di sana dan Focuz yang memakai baju berwarna merah sampai celaka dan mengeluarkan banyak darah.

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang